Jumat, 23 September 2011

Ketika Cinta

Ketika cinta berselimut keraguan
Suasana hening dalam kebisuan
Hati meradang diterjang kepiluan

Ketika cinta berakar kebencian
niscaya kan menuai suatu cacian
yang akhirnya kan menodai kesucian

Ketika cinta mulai terhempas
Hati pedih bagai terkelupas
Nyawa dari raga seakan terlepas

Ketika cinta mulai tak bernyawa
Terselip dalam jiwa rasa kecewa
Hilang sudah canda dan tawa

Ketika cinta mulai terlihat rapuh
Tak tahu lagi apa yang harus ditempuh
Hanya kepadaNYA bersujud bersimpuh
(24 September 2011)

Kamis, 22 September 2011

Perhiasan Dunia

Harta dan anak-anak adalah perhiasan dunia
Semua itu adalah pemberian Allah sebagai karunia
Dan Allah berikan kepada seluruh manusia
Jaga dan rawat agar semuanya tidak sia-sia

Allah curahkan berkah kepada manusia tanpa pilih kasih
Namun seringkali manusia lupa untuk berterimakasih
Selalu saja manusia merasa terkucil dan tersisih
hal itu karena manusia tidak memiliki hati yang bersih

Karena harta sering membuat kita bahagia dan kecewa
Karena anak sering membuat kita menangis dan tertawa
Sering juga karena harta dan anak kita menjadi istimewa
Tanpa kita sadari harta dan anak kelak akan mendakwa
(22 September 2011)

Jumat, 16 September 2011

Bangkitlah Wahai Jiwa...!!!!

Wahai jiwa…. Terlihat engkau begitu gerah
Nampak dari wajahmu yang tak bergairah
Mungkin kepadaNYA engkau kurang berserah
Padahal kasih sayangNYA kepadamu selalu tercurah

Wahai jiwa…. Terlihat engkau begitu penat
Sepertinya hidupmu tak lagi penuh minat
Seakan gairah jiwamu putus tersunat
Bangunlah jiwa agar tak dirasuki syaitan laknat

Wahai jiwa,,,, jika ada yang belum engkau capai
Segeralah dengan semangat engkau gapai
Lupakan sejenak air matamu yang berderai
Berdo’a kepadaNYA jangan sampai alpa dan lalai

Wahai jiwa…. jangan biarkan semangatmu kendur
Maju terus melaju ke depan pantang untuk mundur
Nasihat-nasihat orang bijak sesekali engkau sadur
Agar jiwamu tak selamanya lelap dalam tidur

Wahai jiwa…. Bangkitlah songsong masa depan
Didepan sana luas terbentang berjuta harapan
Terbenam di dalam bumi untukmu masih tersimpan
Galilah dengan upaya dan do’amu sebagai umpan
(15 September 2011)

Hatiku.... Kini Engkau Merdu Bersenandung

Hatiku… kini terasa pegal
Ini terasa sangat janggal
Oh…. Mungkinkah aku telah gagal ?

Hatiku… kini engkau harus segera kupijat
Agar ambisi segera bisa engkau panjat
Biar terlepas dari segala macam hujat

Hatiku… telah kupijat kubiarkan engkau melemas
Agar hilang segala perasaan gundah dan cemas
Kini kupersiapkan engkau tuk segera berkemas

Hatiku… kemanakah gerangan engkau kan pergi ?
Biar kusiapkan seribu macam strategi
Untuk senantiasa dengan siapapun engkau berbagi

Hatiku… bagaimana denganmu tentang cinta
Kuharap engkau senantiasa penuh suka cita
Karena aku tak ingin engkau terkungkung dalam derita

Hatiku… Berhati-hatilah dalam memilih dan memilah
Agar kelak engkau tak menemui jalan salah
Walau pada akhirnya engkau nanti kalah

Hatiku… jika engkau dilanda resah dan bingung
Segeralah kepadaNYA engkau datang tuk berkunjung
Sebelum rasa resahmu menggumpal menggunung

Hatiku… jika engkau sakit segeralah pergi berobat
Sebelum nanti semuanya menjadi terlambat
Karena bila itu terjadi ibadahmu akan terhambat

Hatiku… terdengar engkau kini merdu bersenandung
Rupanya engkau tak diliputi lagi awan mendung
Kurasa ini karena kepadaNYA engkau berlindung
(15 September 2011)

Rabu, 14 September 2011

Dalam Damai Kucumbu Malam

Malam yang hening aku larut dalam bisu
Merasakan jiwa yang letih terkurung lesu
Membisu dimalam yang hening semakin larut
Rasa galau belum jua sirna dan surut

Walau perih belum jua mata terpejam
Masih saja pandangan menembus tajam
Ditemani suara jarum jam yang berdetak
Terdengar sangat keras seperti hendak retak

Kucoba tenggelamkan diri diperaduan
Pejamkan mata dalam sudut kebisuan
Agar cepat terhanyut dalam buai mimpi
Temani tidurku agar hilang rasa sepi

Meski sudah kucoba tuk segera terlena
Namun masih saja pikiranku berkelana
Berkali-kali do’a kupanjatkan pada Sang Khalik
Tetap saja mataku masih mampu tuk mendelik

Mungkin baiknya kuambil saja air wudlu
Memohon do’a padaNYA dengan rasa tawadlu
Agar hilang resah gelisah dalam kalbu
Dan malam syahdu ini bisa damai kucumbu
(14 September 2011)

Indah Cinta

Indah cinta membuai membelai sukma
Melantunkan merdu sebuah irama
Terukir dalam dada sebuah nama
Dalam bayangan senantiasa menjelma

Indah cinta menghadirkan senyuman
Menebarkan pesona keharuman
Harum aroma bagai kembang setaman
Hingga menanggalkan sejenak rasa kesuraman

Indah cinta mengalunkan sebuah tembang
Terdengar merdu walau sedikit sumbang
Sejenak hilang rasa khawatir dan bimbang
Sesungging senyum di bibir mengembang

Indah cinta tiada habis tuk digunjing
Walau berita dunia sedang gonjang ganjing
Tak membuat raga menjadi rungsing
Senyum di bibir tetap indah menyungging

Indah cinta membiaskan sejuta warna
Rasa galau dalam jiwa sekejap sirna
Karena indahnya begitu mempesona
Hingga terasa damai dan tenteramlah suasana
(14 September 2011)

Lepaskan Segera Kesombongan

Kesombongan kan mengalahkan kejujuran
Mendekatkan diri kepada kekufuran
Menjerumuskan diri pada ketakaburan
Menghanyutkan diri dalam kehancuran

Kesombongan yang bersemayam dalam diri
Lambat laun kan membuat diri terasa nyeri
Membuat jiwa lumpuh serta iman mati suri
Sadarlah sebelum syaitan dihadapanmu riang menari

Lepaskan segera rasa kesombongan
Sebelum ajal menjemput di kerongkongan
Mintalah segera kepadaNYA pertolongan
Agar jiwamu tiada hampa kekosongan
(14 September 2011)

Cintaku


Cintaku memang tak seputih melati
Namun kuberikan dengan setulus hati
Tulusnya kan kujaga hingga akhir nanti
Bahkan sampai nanti aku mati

Memang cintaku tak seindah pelangi
Namun tahukah…? Cintaku harum mewangi
Sinarnya berkilau indah menerangi
Harumnya tak ada parfum yang menandingi

Cintaku kan kubuat mekar sepanjang hari
Walau tak diminta pasti kan kuberi
Kuberikan dengan wajah penuh berseri
Walau didalamnya sedikit tersimpan misteri

Cintaku kan kujaga lalu kuberi kupupuk
Tak kan kubiarkan dia menjadi lapuk
Karena aku tak ingin cintaku terpuruk
Kuingi cintaku senantiasa terlihat sejuk

Cintaku bukan sekedar bujuk rayu
Karna cintaku ta kan kubiarkan layu
Walau dihempas amukan badai sang bayu
Dia kan Nampak segar tak sedikitpun sayu
(14 September 2011)

Senin, 12 September 2011

Saatnya Tuk Melepas Penat

Kini saatnya beranjak ke peraduan

Melerai segala keletihan dan kelesuan

Tak lupa sebelumnya kutunaikan seruan

Seruan Allah yang telah jadi ketentuan



Saatnya telah tiba tuk istirahat

Biar raga yang penat kembali sehat

Sehat dari segala bentuk niat jahat

Dan senantiasa dalam dada iman terpahat



Dalam rehatku kulepaskan dulu segala pikiran

Pikiran yang menyita penglihatan dan pendengaran

Yang kadang menyembunyikan suatu kebenaran

Akhirnya menimbulkan suatu kekufuran



Rabb… jagalah aku dikala hidup dan mati

Hidup dan mati yang senantiasa menjaga hati

Hari ini, esok juga sampai suatu hari nanti

Tidak hanya baying-bayang namun semuanya pasti



Rabb… ketika tengah malam nanti aku terjaga

Kuharap imanku masih bersemayam dalam raga

Agar kelak di akhirat nanti bahagia tiada terhingga

Melenggang manja senyum manis di taman syurga



Rabb…. Kini aku tiada ragu melepas penat

Jadikan tidurku menjadi ladang ibadah sunnat

Dan aku berlindung dari rayuan syaitan yang laknat

Yang senantiasa menggodaku dengan penuh minat



Bismika Allahumma ahya wa aamuut

Dengan nama Allah yang memiliki hidup dan maut

Jadikanlah hatiku kepadaMU senantiasa bertaut

Rabb yang menguasai darat, udara dan laut
(12 September 2011)

Kisah Wanita Tua Pencari Kayu Bakar

Panas mentari yang menyengat tak ia rasa
Yang ia harapkan turunnya sebuah asa
Tak henti ia memohon pada Yang Kuasa
Agar ia bahagia di suatu masa

Ia berjalan terhuyung tertatih
Tanpa sedikitpun ia terdengar merintih
Walau tapak kaki ia rasakan sangat perih
Namun ia tak mengeluh walau raga telah letih


Dia perhatikan tanah gunung kering yang terlantar
Berharap ia dapatkan ranting sekedar kayu bakar
Tuk menahan perutnya dari rasa haus dan lapar
Tak terbersit dalam benaknya tuk berbuat maker

Lalu dia tukar ranting itu dengan sebungkus nasi
Agar perutnya yang lapar segera terisi
Ia hidup sangat bersahaja tanpa ambisi
Ia hanya berharap ridlo Allah sebagai misi

Indah kemilau dunia dia tiada peduli
Ia hanya berharap dapat melihat dengan jeli
Mata dan pendengarannya tidak buta dan tuli
Agar keimanannya kepada Allah tidak terbeli
(12 September 2011)

Minggu, 11 September 2011

Saatku Bersujud

Sejenak diri bersimpuh bersujud
Dengan permohonan do’a yang kumaksud
Dan kuenyahkan segala rasa hasud

Dalam sujudku ku mohon ampun pada Allah
Agar senantiasa hidupku penuh dengan berkah
Dan rahmat serta karuniaNYA yang berlimpah

Dalam sujudku berlinangan air mata
Pertanda jiwa dalam suasana suka cita
Karena dalam dadaku iman masih bertahta

Rabb… aku memanglah sangat kecil
Namun tak ingin hidupku terkucil
Walau aku tinggal di daerah terpemcil

Rabb… kuakui diri ini berlumur dosa
Ampunilah Rabb…. Jangan sampai tersisa
Karena kelak aku tak ingin tersiksa
(11 September 2011)

Sabtu, 10 September 2011

Senja Menjemput Malam

Saat senja merah merona
Nampak terlihat mempesona
Menawan bagai sang primadona

Senja pulang menjemput malam
Mentaripun terlihat akan tenggelam
Hingga muncul suasana kelam

Namun bukan berarti hilang harapan
Masih ada tersisa bias kehidupan
Ini hanyalah sebiah ketetapan

Malam temaram disinari bulan
Terlihat bulan bergerak pelan
Menerangi setiap sudut jalan

Malampun semakin larut hening dan sunyi
Terlihat bulan seperti hendak bersembunyi
Sesekali terdengar satwa malam bernyanyi
(10 September 2011)

Jumat, 09 September 2011

Hidup Adalah Berjuang.....

Perjuangan hidup tak kan pernah berhenti
Kecuali jika nanti kita mati
Terbujur kaku di dalam peti

Dari itu teruslah kita berjuang
Selagi kita masih punya waktu luang
Jangan sampai dia percuma terbuang

Berjuang tuk dapatkan yang kita damba
Jangan berhenti tuk senantiasa mencoba
Walau harus jelajah hutan dan rimba

Mari berjuang selagi kita mampu dan bisa
Jangan tunggu sampai esok lusa
Untuk menggapai sebongkah asa

Jangan lupa tuk berdo’a kepada Allah
Agar perjuangan kita penuh dengan berkah
Mengalir rahmatNYA setiap kita melangkah
(10 September 2011)

Elegi Cinta

Saat cintamu tak dapat lagi kusentuh
Langit kurasa seakan hendak runtuh
Jiwa raga tak lagi terasa utuh
Kembali kini kesekian kali ku terjatuh

Hatiku bagai tersayat teriris
Bagai tertoreh tertusuk keris
Inginnya hati teriak histeris
Namun ingat akan takdir yang bergaris

Saat cintamu tak lagi bersuara
Tiada lagi rindu yang membara
Kini berganti tangisan duka lara
Bagai hidup dalam bilik penjara

Hati perih bagai tersayat sembilu
Meringis lirih menahan pilu
Lidah kaku terasa sangat kelu
Jantung berdegup seperti bertalu

Bila cintamu bukan untukku lagi
Dan sudah tak mau dirimu tuk berbagi
Biarkanlah kini daku menjauh pergi
Dengan membawa sebuah elegi
(09 September 2011)

ENGKAU-lah Tempatku RABB...........

Rabb….
Engkaulah tempat bertahan ketika hendak menyerah
Engkaulah tempat mengadu lalu berserah

Rabb….
Engkaulah tempat memohon saat hilang tempat mengadu
Engkaulah yang membuatku datang dengan penuh rindu

Rabb….
Engkaulah tempat mengadu ketika semua orang menjauh
Engkaulah yang membantu hilangkan segala rasa jenuh

Rabb….
Engkaulah tempat untuk kembali bangkit
Engkaulah yang menyembuhkanku dari segala penyakit

Rabb….
Engkaulah tempat untuk senantiasa mengerti
Engkaulah tempat saat tiada lagi yang bisa memberi arti(09 September 2011)

Kamis, 08 September 2011

Cinta......Cinta.....

Cinta……
Dia datang tanpa kata
Menghampiri tanpa diminta

Cinta,,,,,
Hadir dengan suka cita
Pergi meninggalkan air mata

Cinta…..
Dia membawa satu cerita
Mengabarkan banyak berita

Cinta,,,,,
Sering membuat mata menjadi buta
Bila silau dengan harta dan tahta

Cinta…..
Dunia bisa menjadi gulita
Bila dia berakhir dengan derita

Cinta…..
Mengalunkan sebuah gita
Beirama dalam nada penuh genta

Cinta…..
Menjadikan hati ayu nan jelita
Bila terbukti dalam wujud yang nyata
(08 September 2011)

Jaga Hati, Pikiran Dan Jiwa

Mari sahabat hati, pikiran dan jiwa kita jaga
Baik tengah terlena ataupun sedang terjaga
Jangan biarkan dia karena rasa hitam berjelaga
Agar dia terhindar dari lubang yang merongga

Bebaskan hati, pikiran dan jiwa dari amarah
Jangan karena emosi rasa damai terampas terjarah
Karena kan membuat hidup menjadi gerah
Berdo’a dan berusahalah, lalu kepadaNYA kita berserah

Jangan biarkan hati, pikiran dan jiwa terluka
Hanya ketidakpuasan yang menimbulkan prasangka
Yang akan membuat diri hanyut dalam buaian duka
Terbenam dalam siksa yang melahirkan sebuah petaka

Jangan buat hati, pikiran dan jiwa tersiksa
Karena bersemayam rasa salah dan dosa
Segera mohon ampun pada yang Maha Kuasa
Lakukan dengan ikhlas tanpa ada rasa terpaksa

Lumuri hati, pikiran dan jiwa dengan dzikir
Biar hidup terbebas dari sifar dengki dan kikir
Agar hidup tak merasa asing dan tersingkir
Senantiasa bahagia jauh dari rasa fakir
(08 September 2011)

Selasa, 06 September 2011

Songsong Hari Dengan Harapan Indah

Hidup ini memang tidaklah mudah
Namun bukan berarti kita harus gundah
Yakini bahwa hari esok terbentang indah
Masa yang lalu biarkan berlalu sudah
Jaga senantiasa hati, pikiran juga lidah
Isi waktu demi waktu dengan ibadah
Jangan pernah berpikir hati tuk berpindah
Mari harapan kita kepadaNYA menadah
Hadapkan hati dan jiwa tuk menengadah
Biarkan rasa bersalah dalam hati menggeledah
Luruskan permohonan do’a dengan merendah
Yakin dan khusyu diatas hamparan sajadah
Agar hidup penuh barokah dan mawaddah
(07 September 2011)

Senin, 05 September 2011

Tak Ada Yang Berbeda

Masih ingatkah…? jika tak ada yang berbeda antara kita
Apakah dia seorang miskin atau berlimpah harta
Dia seorang laki-laki ataupun seorang wanita
Dia dapat melihat jelas atau dia seorang yang buta

Sungguh semuanya sama dihadapan Tuhan
Bukan karena berdasarkan rasa kasihan
Bukan pula karena tak ada lagi pilihan
Namuh karena ibadah penuh dengan kesungguhan

Allah tidak pernah membeda-bedakan makhluk
Yang berada didaratan atau sekalipun di suatu teluk
Dengan kasihNYA kita semua dijaga dan dipeluk
Dengan janjiNYA yang pasti bukan janji muluk
(05 September 2011)

Pelajaran Dari Pengemis Cacat

Sinar mentari yang panas menyengat
Membuat badannya mandi keringat
Dia menyapa dengan senyum hangat
Pada setiap orang yang lewat

Dia julurkan sebuah tempat yang tiada terawat
Berharap orang yang lewat datang mendekat
Melemparkan sekedar recehan tanpa mengumpat
Itu sudah membuatnya terlihat nikmat

Sesekali terlihat mengelus kakinya yang cacat
Rebahkan badannya mungkin terasa penat
Ditengoknya sesuatu yang membuatnya pucat
Segera beranjak dengan sebuah tongkat

Dia beranjak tergesa ke suatu tempat
Rupanya dia hendak mengerjakan shalat
Dia tidak lupa kewajibannya sebagai umat
Semoga dia selalu mendapat berkah dan rahmat

Akh hidup ini sungguh akan sangat nikmat
Jika semua manusia ingat akan akhirat
Di dunia selamat diakhiratpun selamat
Mari sahabat dari sekarang kita luruskan niat
(05 September 2011)