Senin, 31 Oktober 2011

RAHMAT-MU

Ketika langit terlihat hitam karena mendung              
Seketika hatiku dilanda resah dirasa murung                                   
Larut dalam lamunan lalu lama termenung   
Seolah terbelenggu dalam jiwa yang terkungkung 

Bagai terpenjara dalam sangkar yang terkurung           
Ingin rasanya menyibak rahasia yang terselubung          
Agar diri tak lagi larut dalam rasa berkabung         
Terhenyak diri lalai pada Yang Maha Agung

Ketika hujan dari langit mulai tercurah                    
Hilanglah dalam diri segala rasa gerah        
Langit hitampun kembali menjadi cerah
Terimakasih ya Allah yang Maha Pemurah

Ketika hujan disertai kilatan sambaran petir       
Berkecamuk dalam dada rasa ketar-ketir                   
Gejolak dalam dada dihadang khawatir                        
Karena rahmatMU ya Allah kami tidaklah getir

Ya Allah terimakasih atas nikmat yang tlah kau berikan
Namun masih saja perintahmu banyak yang kuabaikan
Padahal dalam kehidupanku inginkan segala kebaikan     
Janji dalam hati saat ini selamanya takkan lagi kulalaikan 
(25 April 2011)

Jumat, 28 Oktober 2011

SESUATU YANG TAK BAIK


Tak baik jika mulut sering mengumpat
Karena akan mengurangi rasa semangat
Terlupa segala hal yang telah diingat
Segera kepadaNYA hati kita terikat


Tak baik jika hati sering mengeluh
Karena akan menjadikan suasana kisruh
Pancaran wajah manis menjadi keruh
Tawakal kepadaNYA agar hati menjadi luluh


Tak baik jika selalu berprasangka buruk
Jangan biarkan karenanya hatimu terbujuk
Jangan biarkan pula dia selalu datang merajuk
Karena akan membuat diri kita terpuruk
(28 Oktober 2011)

Jumat, 21 Oktober 2011

BAHAGIANYA DIPERSUNTING


Dalam rentang waktu yang cukup panjang
Ketika kau datang mencuri pandang
Selagi aku asyik berdendang
Kau bersandar dibawah pohon rindang
Sambil kau hela nafas panjang
Aku bertanya dalam bimbang
Benarkah aku yang kau sayang...?

Engkau bilang aku bak primadona
Setiap saat selalu penuh pesona
Engkau bilang ingin menjadi arjuna
Agar kelak bisa bersanding disinggasana
Tak sadar pipiku merah merona
Sirna gundah cerahlah suasana
Mahligai cinta segera kita bina


Kala matamu singgah mengerling
Aku tak kuasa tuk berpaling
Dan ketika suaramu indah melengking
Diiringi merdunya suara seruling
Kau ungkapkan suatu hal yang terpenting
Sejenak aku tak bergeming
Kau ingin segera mempersunting


(22 Oktober 2011)

JALAN YANG IKHLAS


Jalan di depan masih saja terbentang lebar
Harum wangi puspa masih menebar
Namun belum juga bangkit dari sadar
Mungkin sudah hilang rasa sabar
Walau masih dihadapi dengan tegar

Jalan ini masih saja kutelusuri
Meski  belum dapat yang kucari
Dan kurasakan sakit yang tiada terperi
Dalam dada juga masih terasa nyeri
Namun aku tak ingin berlari

Jalan ini harus kulalui dengan ikhlas
Walau kadang muncul rasa malas
Karena titik itu belum terlihat jelas
Namun aku harus bisa tegas
Agar jalanku tidak kandas
(31 Mei 2011)

JANGAN PERNAH RAGU


Dalam diam tanda-tanda itu kuamati
Kehidupan ini bukanlah sesuatu yang pasti
Memang benar karena kan berakhir mati
Bukan diujung belati apalagi tusukan peniti

Mungkin hari ini, esok ataupun nanti
Maka jangan pernah ragukan dalam hati
Tuk jalani hidup dengan penuh teliti
Biarlah kegagalan kita anggap sebagai cemeti

Agar hidup kita menjadi lebih berarti
Segerlah kita datang tuk berbakti
Kepada Illahiy pemilik cinta yang sejati
Insyaalloh di akhirat kelak kan menjadi bukti

Ketika harapan hati tiada berpihak
Jiwa merana karena tlah tertolak
Diri seolah melayang tiada berpijak
Karena limbung hingga tak dapat tegak

Rasanya ingin keras tuk berteriak
Namun suaraku parau karena serak
Bibir terkunci seperti enggan bergerak
Hanya bisa membathin jauh dalam benak

Ketika jantung tak lagi berdetak
Rasa dalam dada seolah terdesak
Ku berguman dalam bathin sejenak
Kumohon bahagia menghampiri kelak
(28 April 2011)

LEBIH BAIK DIAM


Berhati-hatilah bila hendak bicara
Jangan asal kita kelurkan suara
Karena bisa membuat hati cedera
Sakitnya sungguh tiada terkira
 
Dipikir dulu jika hendak berkata
Sebelum terlanjur berbuat dusta
Yang kan menimbulkan satu derita
Hingga menitikkan air mata
 
Tak bisa bicara yang baik lebih baik diam
Agar tak keluar kata-kata mengecam
Juga tak terlontar umpatan mengancam
Hingga menimbulkan konflik yang runyam
(21 Oktober 2011)

MARI BERTAWADLU


Sahabat suara adzan telah berkumandang
Pertanda waktu shalat telah datang
Mengajak kita untuk segera bertandang
Ke rumah Allah untuk sembahyang
 
Sahabat adzan telah datang menyeru
Menyeru kita tuk segera berburu
Berburu ridloNYA yang menebar disetiap penjuru
Memohon ampun dari salah dan keliru
 
Sahabat mari segera ambil air wudu
KepadaNYA bergegas tuk bertawadu
Agar senantiasa hidup kita semanis madu
Senandung kita memuji namaNYA terdengar merdu

Sahabat yuk kita segera laksanakan shalat
Sebelum waktu kita nanti terlambat
Agar senantiasa hati kita kepadaNYA tertambat
Dan karunia serta RahmatNYA tak terhambat

Sahabat Shalat mencegah perbuatan keji dan kemunkaran
Jika dilakukan dengan benar tak lagi ada pertengkaran
Dan hidup kita akan menjauh dari rasa kesukaran
Karena senantiasa kita menjauh dari sifat keingkaran
(21 Oktober 2011)

KETIKA KUTAHU


Ketika kutahu kehidupan ini kan berakhir
Jujur aku dilanda rasa khawatir
Beramal aku masih fakir
Kepada Allah masih kurang berdzikir
Bukan karena aku kikir
Terlebih aku mungkir

Ketika kutahu nyawa ini akan terlepas
Aku terasa bagai dihempas
Karena ibadahku belum impas
Kelalaian belum dapat kutumpas
Surat dan ayat belum terkupas
Namun raga keburu terbalut kapas

Ketika kutahu kehidupan akhirat
Dan amalan pertama dihisab itu shalat
Sesak didada karena sering terlambat
Sebelum nafasku tersumbat
Masih sempatkah aku bertaubat
Agar diakhirat kelak mendapat nikmat

Ketika diceritakan tentang siksa kubur
Ingat diri dengan dosa yang berlumur
Ingin lari menjauh namun tak bias kabur
Karena nanti raga kaku dan terbujur
Rabb, Jadikan hamba selalu bersyukur
Agar di dalam kubur hamba seperti tertidur

Ketika dikabarkan keadaan neraka
Sungguh dahsyatnya suatu petaka
Tempatnya orang-orang celaka
Karena jauh dari ayat Maliku Mulk
Rabb jangan biarkan aku durhaka
Jauhkan hamba dari angkara murka

Ketika diberitakan nikmatnya Syurga
Sungguh nikmat yang dirasakan raga
Tak pernah rasakan lapar dan dahaga
Rasa Bahagia yang tiada terhingga
Rabb ijinkan aku tinggal disana, semoga
Berkumpul kembali bersama keluarga 
(30 April 2011)

Ketika



Ketika ruh lepas dari raga
Diri lemah tak bertenaga
Hati cemas tak dapat lega
Masuk neraka atau syurga

Ketika jasad diri terbujur kaku
Roh menatap jasad terpaku
Masih adakah bagiku sedetik waktu
Untuk lakukan sujud dan ruku

Ketika diri tlah berubah jadi mayat
Diri menangis pilu tersayat-sayat
Karena ingkar akan surat dan ayat
Masih bisakah kembali ke alam hayat

(24 April 2011)

Kamis, 20 Oktober 2011

REZEKI... OH... REZEKI...


Kita kejar dia berlari
Kita diam dia berdiri
Kita menghindar dia menghampiri
Kita hampiri dia menghindari

Begitulah sifat rezeki bila kita cari
Seperti sedang pecahkan sebuah misteri
Lain halnya bila kita lakukan dengan mencuri
Mudah didapat namun pada akhirnya kita gigit jari

Kalau memang sudah rezeki
Dia pasti bisa kita miliki
Namun kita tak boleh diam memaki
Kita harus berusaha tuk mendaki

Agar yang kita inginkan dapat teraih
Jauhkan rasa lelah singkirkan rasa letih
Tak boleh meringis tak boleh merintih
Walau ternyata terasa sangat perih

Semuanya harus kita perjuangkan
Walau harus banyak yang kita korbankan
Agar tercapai yang kita cita-citakan
Yang kelak bisa kita banggakan

Walau rezeki yang kita dapat cuma sebongkah
Syukuri adanya agar dia penuh dengan berkah
Yang menjadikan diri jauh dari rasa serakah
Dan hidup kitapun tak salah dalam melangkah

Walau banyak peluh jatuh menetes
Tak boleh menggerutu apalagi protes
Karena semuanya butuh satu proses
Agar  kita tetap bisa lebih akses

Walaupun rezeki yang didapat dengan jalan rumit
Namun jangan sampai kita menjadi pelit
Karena tak kan membuat hidup kita menjadi sulit
Bahkan menjauhkan diri kita dari pailit

Pada akhirnya kita akan merasakan nikmat
Karena sadar rezeki yang kita dapat itulah rahmat
Apalagi bila kita pergunakan dengan penuh cermat
Di dunia bahagia di akhirat pun pasti kan selamat
(29 Mei 2011)

ANGANKU


Anganku jauh melayang
Bagaikan layang-layang
Kuharap bukan bayang-bayang

Anganku belum hendak menepi
Karena takut terjerumus sepi
Yang melarutkanku dalam mimpi

Anganku belum juga sampai
Namun yakin kan tercapai
Esok lusa pasti kan kugapai

Anganku karam lalu terapung
Berikan aku satu pelampung
Biarkan semua usai dan rampung

Anganku tak mungkin berakhir
Walau sampai banyak bayi terlahir
Pasti dia kan nampak dengan dzahir

Anganku tak kubiarkan lenyap
Kan kudekap walau harus merayap
Agar diriku tak sunyi senyap

Anganku kubiarkan terus hidup
Tak rela jika harus meredup
Biar jantungku terus berdegup

Anganku tak pernah menjadi beban
Walau aku harus banyak berkorban
Tuk keindahan masa depan

Anganku bukan suatu dosa
Dari itulah aku tak pernak tersiksa
Karena kuanggap ini sebuah asa

Anganku pasti kan menjelma
Walau harus menanti lama
Tetap dengan pasti akan kuterima

Anganku indah bercahaya
Walaupun tanpa sinar surya
Kelak pasti menjelma, aku percaya

Anganku tak kan dapat kuukur
Walau harus lama mendengkur
PadaMU ya Allah aku bersyukur

Anganku tak kan lelah kucari
Kutengadahkan sepuluh jari
Pada Allah Yang Maha Pemberi
(24 Mei 2011)

MERINTIH DALAM KUBUR


Dalam ruang gelap
Nampak dia tidur terlelap
Namun terlihat hanya sekejap
Matanya nanar samar menatap
Lalu terdengar dia meratap
Dengan nafas megap-megao
Karena udara yang terasa pengap

Lalu dia menyeringai
Jatuh hamper terkulai
Udara pengappun terurai
Tercium aroma bangkai
Nampaknya adegan segera dimulai
Walaupun terlihat santai
Namun rasanya sampai juntai

Dan tiba sosok hitam pekat
Dtang seolah hendak mengikat
Dia meronta secepat kilat
Namun sosok itu lebih cepat
Dia teriak namun tercekat
Sosok itu makin mendekat
Akh sosok itu rupanya Malaikat

Dia merintih mengaduh
Banjir  air mata dan peluh
Basah lembab beraroma kumuh
Deru nafasnya bergemuruh
Dia kerahkan tenaga tuk bertaruh
Dalam ruang yang lembab lusuh
Jasadpun hanrcur luluh

Tatap matanya semakin kabur
Tangis sesal turut melebur
Air mata tak berguna lagi menghambur
Siksa semakin kerap menyembur
Dan sosok itu tiada menghibur
Ohhh… sungguh perihnya siksa kubur
Tak ada ampun lagi dari Sang Maha Ghafur
(25 Mei 2011)

Nikmat Kubur


Dalam ruang lapang
Terang benderang 
Dia nampak tenang
Jauh dari rasa tegang
Terlihat senyum mengembang
Tiada pula terlihat bimbang

Dia rupawan bagai raja dan puteri
Ditemani dayang dan juga peri
Berhias wajah penuh berseri
Harum menyengat wangi kesturi
Dia tersenyum menyambut berdiri
Sambut sosok putih yang menghampiri

Sosok putih itu telah hadir
Utusan dari Sang Maha Qadir
Untuk menguak sebuah takdir
Senyum berhias tersungging di bibir
Yang basah dengan dzikir dan takbir
Segera terungkap sebuah tabir

Sosok itu telah jelas seorang malaikat
Tuk menemani jasad itu setiap saat
Jasad semasa hidup yang penuh taat
Beribadah tiada lelah tiada penat
Kini saatnya mendulang manfaat
Agar di akhirat mendapat syafaat

Akh… terasa indah alam kubur
Serasa sekejap saja tertidur
Waktu tak terasa kendur
Dia alangkah mujur
Hasil didunia tidak takabur
Di akhirat kelakpun insyaalloh makmur
(25 Mei 2011)

Selasa, 18 Oktober 2011

CINTA ALLAH


Segala puji bagi Allah
Cinta-MU tak pernah memilah
KAU curahkan tanpa lelah

ENGKAU Yang Maha Agung
Cinta-MU senantiasa bergaung
KAU tanamkan dalam setiap relung

Rabb… Yang Maha Mulia
Cinta-MU tak lapuk dimakan usia
KAU siramkan kepada hati manusia

Allah Yang Maha Besar
Cinta-MU berawal dari tali pusar
KAU berikan agar tiada gusar

ENGKAU Yang Maha Bijaksana
Cinta-MU senantiasa mempesona
KAU semaikan diatas buana

Allah Yang Maha Kuasa
Cinta-MU tak pernah akan binasa
KAU gulirkan tanpa terpaksa

ENGKAU Maha Pengasih Maha Penyayang
Cinta-MU bukan sekedar bayang-bayang
KAU ciptakan penuh kasih dan sayang
(18 Oktober 2011)

KEMENANGAN YANG TERTINGGAL


Janganlah bosan tuk senantiasa mencoba
Agar bisa teraih apa yang kita damba
Denga begitu dia kan segera tiba
Tanpa harus kita menghiba

Bila kita gagal jangan menyerah kalah
Karena bukan berarti kita telah salah
Teruslah mencoba jangan sampai lelah
Masih ada yang membantu kita yaitu Allah

Jangan ada kata frustasi bila kita gagal
Karena gagal bukanlah sesuatu yang janggal
Itu hanyalah kemenangan yang tertinggal
Ingatlah masih ada Allah yang Maha Tunggal
(18 Oktober 2011)