Jumat, 20 April 2012

MENJEMPUT HARAP

Pagi ini gerimis turun tanpa diundang
Kulihat bunga-bunga segar sejuk tuk dipandang
Burung pipit terlihat malas hinggap di dahan yang rindang
Karena sang gerimis nampaknya dia enggan tuk berdendang


Akh... nampaknya aku harus segera beranjak bertandang
Sebelum oleh waktu aku nanti dihalau diarak digelandang 
Aku tak boleh karena gerimis menjadi seorang pecundang
Agar nanti gaung gema-ku nyaring berkumandang


Di pagi yang basah hawa dingin terasa menyergap
Namun kutekadkan semangatku tak akan lenyap
Tak kan kusurutkan langkahku demi menjemput harap
Dan nanti aku bisa tersenyum dalam tidurku yang lelap
(04 januari 2012)

Kamis, 19 April 2012

AKAN KUBEBASKAN

Akan kubebaskan engkau sang pikiran dari keraguan
Agar engkau tak terhambat dari celah-celah kemajuan
Dan tak tersendat pula dari diriku yang punya rasa keakuan


Akan kubebaskan engkau sang rasa dari kekalutan
Agar engkau tak membeku dari cemas dan ketakutan
Kupersatukan engkau dan diriku agar mendapat kekuatan


Akan kubebaskan engkau sang sukma agar senantiasa ikhlas
Agar engkau senantiasa menjauh dari segala sifat culas
Dan akhirnya engkau dan diriku mendapatkan cinta yang berkelas


Akan kubebaskan engkau sang jiwa dari kegundahan
Agar engkau bisa menjalani hidup ini dengan segala kemudahan
Dan akhirnya engkau dan aku menemui keindahan


Akan kubebaskan engkau sang raja dari berbagai himpitan
Himpitan hidup yang menjauhkanmu dari banyak kesempatan
Akhirnya kita berdua raih kesempatan tanpa sedikitpun hambatan
(03 januari 2012)

BERISTIGHFAR

Dengan beristighfar lalu kita menjadi bersih
Hiduppun tak akan lagi menjauh dari cinta dan kasih
Terjauh dari persoalan salah paham dan selisih
Dan tak kan pernah lagi hidup merasa tersisih


Dengan beristighfar hati resah menjadi tenang
Rasa susah berganti menjadi rasa senang
tak kan lagi ada air mata yang berlinang
Karena ampunan allah telah dipinang


Dengan beristighfar langkahpun semakin ringan
Seolah terbebas dari halangan dan rintangan
kalaupun ada duri itu hanya tantangan
Dan akhirnya senyum sukses meraih kemenangan
(03 Januari 2012)

PAHLAWANKU

Duhai jiwa... kini tak kan kubiarkan dirimu tersakiti
Kuberjanji mulai kini kan kulakukan sesuatu dengan teliti
Ini bukan janji semata karena telah kuyakinkan dalam hati
Bukan lagi suatu keragu-raguan tapi sesuatu yang pasti


Duhai sukma... kini tak akan kubiarkan dirimu merana
Kini akan kubuat dirimu senantiasa penuh pesona
Dan senantiasa bisa lebih bersikap adil dan bijaksana
Karena kuingin meraih semua apa yang telah direncana


Duhai raga... maafkan bila aku akan membuatmu lelah
Karena aku tak ingin kali ini kehilangan satu celah
Kini dan nanti aku tak mau menjadi seseorang yang kalah
Telah kupancangkan niat dan telah kumoho ridlo Allah


Duhai mata hatiku... kini kuingin engkau lebih tajam
Jangan sedetikpun engkau lengah lalu diam terpejam
Agar banyak orang terselamatkan dari situasi yang menghujam
Karena kurang tenggang rasa yang akhirnya berbuat kejam


Duhai rasa... kini tak ingin engkau terasa lemah lesu
Aku tak ingin engkau diam termangu lalu membisu
Hamun tak ingin juga engkau dikuasai oleh sang nafsu
Karena kan membuat rasa tak menentu akibat grasa grusu
(03 januari 2012)

JANGAN DITUNDA LAGI

Saatnya benih-benih kebaikan kita tabur
Agar kelak kita tidak menjadi hancur
Di dunia subur di akhiratpun makmur


Saatnya bulir-bulir kasih kita tebar
Agar rasa damai dalam jiwa menyebar
Dan hiduppun tak kan terasa hambar


Saatnya bibit-bibit sayang kita semai
Agar terasa dunia ini menjadi damai
Di akhirat kelakkita siap tuk menuai


Saatnya layar lebar cinta kita bentang
Membentang berkibar hingga merentang
Bahagiapun kita raih di masa mendatang


Saatnya jari-jari kita menengadah
Lisankan dzikir hingga ujung lidah
Dunia kan indah diiringi dengan ibadah


Saatnya hari-hari kita warnai dengan amalan
Amalan yang kan menjauhkan diri dari kebatilan
Dan akhirnya hidup berujung tanpa penyesalan


Saatnya kita syukuri nikmat allah
Jangan lagi mengelak atau berkilah
Agar tidak menjadi manusia kalah
(02 januari 2012)

SERINGKALI

Seringkali hati ini berperang
Karena rasa malas yang menyerang
Sampai jiwapun lirih mengerang
Bagai terantuk batu karang


Serinmgkali jiwaku meradang
Karena rasa enggan yang menghadang
Tak beranjak walau telah kutendang
Tetap saja dia mengalun berdendang


Seringkali pikiranku terlunta
Namun diam tak banyak kata
Hanya kalbu meradang meronta
Seperti haus akan kasih dan cinta


Seringkali ragaku mengembara
Lalu diam terhenyak menahan lara
Namun kupikir hidup ini sementara
Lalu aku bangkit dengan segera


Seringkali anganku lelap berimajinasi
Untuk sekedar penuhi satu ambisi
Ambisi bukan sekedar pasang aksi
namun aku segera redamkan emosi
(02 Januari 2012)

BUKU CERITA KITA

Kehidupan kita bagai sebuah buku
Setiap hari melangkah ke halaman baru
Tiada peduli jalan kehidupan penuh liku
Karena ternyata itu yang membuat seru


Buku cerita kehidupan kita penuh petualangan
Dan tak berati bila tanpa adanya halangan
karena halangan bukanlah suatu kemalangan
Justru bila tak ada halangan kan terasa kehilangan


Buku petualangan kita sering lupa tuk diberi judul
Mungkin karena banyaknya persoalan yang muncul
Namun satu yang tak lupa dihiasi dan diberi sampul
Sampul yang indah yaitu ibadah agar cita terkabul


Telah banyak bab yang kita lalui dalam kehidupan
Bab demi bab bertuliskan indahnya sebuah harapan
Mungkin saja akan terwujud di masa depan
Sudah diraih lalu hilang, karena semuanya hanya titipan 


Perlu sewaktu-waktu buku kehidupan kita buka
bukan untuk membuat hati kita kembali terluka
Namun agar senantiasa kita setiap saat berbaik sangka
Kepada Allah yang telah menitipkan rasa cinta dan suka


Buku kehidupan kita sekarang ini belum tamat
Karena masih diberi kesempatan menerima rahmat
Karunia Allah masih menebar sebagai nikmat
Semoga dengan buku kehidupan ini kita selamat


Namun buku kehidupan kita akan segera berakhir
Sudah kita tulisi sejak ke dunia ini kita terlahir
Terselip dosa kita dari yang bathin hingga yang dzahir
Semoga itu terampuni oleh Sang Pemilik Hari Akhir
(02 Januari 2012)

INGIN RASANYA

Ingin rasanya dunia ini kugenggam
Kubuat rasanya hidupku beraneka ragam
Walau rasanya tanganku terlihat hitam legam
Tak mengapa asalkan langkahku berlanggam


Ingin rasanya kuteriakkan pada dunia
Rasanya kan kuserukan kepada seluruh manusia
Begitu nikmat rasanya rahmat Allah sebagai karunia
Dan akan kukabarkan ini hingga aku tutup usia


Ingin rasanya dunia ini indah kuukir
Rasanya indah berhiaskan kalimat dzikir
Rasanya kita kan menjauh dari sifat kikir
Dan selamanya kita tak akan fakir
(02 Januari 2012)

Rabu, 18 April 2012

WANITA

Wanita senantiasa jadi sorotan 
Tak pernah luput dari liputan
Di setiap ada lorong kesempatan


Wanita senantiasa menjadi korban
Sepertinya wanita itu adalah sebuah beban
Padahal sudah tugas yang diemban


Wanita senantiasa menjadi berita
Senantiasa saja darinya ada cerita
Tak peduli bila akhirnya menderita


Wanita senantiasa jadi incaran mata
menatapnya tumbuhlag benih cinta
Karena cinta lalu hatipun menjadi buta


Wanita senantiasa menjadi buah bibir
Karena kasihnya mampu menguak rahasia bertabir
Namun sekali ia berbuat salah dicaci dan dicibir
(02 Januari 2012)

BUKAN AKU TAK CINTA

Wahai jiwa seringkali aku membuatmu gelisah
Tak jarang pula kubuat kau dilanda resah
Hingga akhirnya kau terjebak dalam rasa susah


Wahai sukma seringkali aku membuatmu kalut
Karena dirundung berbagai macam kemelut
Namun kekuatanmu aku merasa salut


Wahai raga seringkali aku membuatmu lelah
Sudah kuakui aku memanglah telah salah
Salah dalam melangkah ketika aku berulah


Wahai mata seringkali aku membuatmu sembab
Berlinang airmataku itu karena banyak sebab
Hal itu terjadi karena aku terperosok terjerembab


Ampuni aku wahai jiwa, sukma, raga dan mata
Semua itu terjadi bukan karena aku tak cinta
Itu terjadi diluar kesanggupanku yang bertahta 
(01 Januari 2012)

Minggu, 15 April 2012

KETIKA SESUATU

Ketika hati terluka karena satu tuduhan
terasa sangat perih dalam dada yang tertahan
Kucoba pendam saja agar tak terdengar rintihan

Ketika jiwa terkoyak rapuh karena praduga

terasa sangat sakit dalam kalbu tiada terhingga
Karena datangnya tak pernah disangka dan diduga


Ketika diri terhempas karena dusta dan aniaya
Terasa sangat lemah lahir bathin tiada berdaya
Mengapa diri harus tercampakkan karena terpedaya


Ketika kalbu merintih karena terpaan duka lara
Terasa sangat pilu laksana terguncang prahara
Mungkin belum bosan duka lara mendera


Ketika bathin menjerit lirih karena rasa pilu
Terasa kaku dan beku lidahku pahit kelu
Ingin rasanmya histeris namun aku malu
(31 Desember 2011)

HIDUP INI UJIAN

Di setiap segala sesuatu ada ujian
Di setiap ujian dan cobaan juga ada godan
Ujian dan godaan bukan suatu hinaan
Ujian dan cobaan bukan juga suatu siksaan


Ujian dan cobaan setiap insan berbeda-beda
Ujian dan cobaan suatu saat pasti akan reda
Ujian dan cobaan adalah kebahagiaan yang tertunda
Agar kita senantiasa ingat akan indahnya masa muda


Ketika ujian dan cobaan datang mendera
Jangan biarkan hatimu hanyut dalam lara
Ingat bahwa ujian dan cobaan sifatnya sementara
Pikitkan jalan keluarnya dengan segera


Ujian dan cobaan adalah sebuah kendaraan
Kendaraan untuk menuju suatu kebahagiaan
Hadapi ujian dan cobaan dengan penuh kerelaan
Niscaya akan mendapatkan suatu kemuliaan


Ujian dan cobaan merupakan sebuah jembatan
Jembatan yang menghubungkan suatu kehangatan
Kehangatan yang melahirkan banyak kekuatan
Kekuatan untuk meraih banyak kesempatan
(30 Desember 2011)

WAHAI DIRI II

Wahai diri yang masih didera rasa gelisah
Mengapa engkau masih saja berkeluh kesah
Deru nafasmu masih saja berat dan mendesah
Air matamu belum jua kering malah semakin basah
Apa karena engkau masih saja merasa susah?

Wahai diri yang hatinya masih saja membatu
Mengapa engkau masih saja merutuk menggerutu
Semburatkan kalimat-kalimat tiada menentu
Wajahmu Nampak lesu bagai diserang hantu
Apa mungkin karena ibadahmu kurang bermutu?

Wahai diri yang jiwanya masih dikuasai emosi
Mengapa masih saja belum puas dengan posisi
Hingga masih saja kau perebutkan kursi
pesonamu garang hanya karena sebuah ambisi
Apa lupa jati dirimu mengemban satu misi?
(28 Desember 2011)

INGINKU

Ingin kurangkai kata bermakna penuh cinta
Karena ingin hati dan jiwaku bersuka cita
Biar dia terbebas dari luka dan derita
bukan karena tak ingin ada air mata
Namun karena tak ingin ada duka dalam derita


Ingin kusulam kata berhiaskan asmara
Yang sempat dalam dada terpendam membara
Telah sekian lama dia terkurung terpenjara
Kini akan kuungkap agar indah tiada tara
Hingga dapat menghapuskan segenap duka lara


Ingin kuronce kata bermutiarakan kasih
Agar tak lagi kurasa jiwa ini tersisih
Karena telah terselip damai penuh welas asih
dengan hati yang telah putih dan bersih
Kuucap syukur padaMU lirih walau tak fasih
(28 Desember 2011)

BEBASKAN DENDAM TANAMKAN JUJUR

Masihkah dendam membara dalam relung hati
hanya karena dihadang sedikit rasa kecewa
Bukankah itu berarti hati kita belum legawa
Hingga lepaslah kita mendapatkan yang istimewa


Mari dalam dada singkirkan rasa dendam
Jangan biarkan dalam jiwa kita diam terpendam
Dengan air wudlu rasa itu mari kita redam
Agar rasa dendam dalam jiwa segera padam


Dari sekaranglah kita tuk bersikap jujur
Dengan kasih dan sayang diantara kita tabur
Apa yang sudah kita terima ucapkan syukur
Jangan karena dendam diri menjadi hancur


Bersikap jujur senantiasa untuk terbuka
Agar tidak timbul curiga dan prasangka
yang nantinya akan membuat malapetaka
Dan membuat banyak diantara kita terluka


Sikap jujur dan terbuka bagian dari sifat terpuji
Dan selamatlah kita dari perbuatan hina dan keji
Karena kita terlepas dari mengumbar janji
Dan terbebas diri dari pengapnya bilik jeruji
(28 desember 2011)

BUMI DAN ISINYA

Bumi dan isinya adalah rahmat
Rahmat bagi seluruh umat
Disinilah kita mesti cermat
Agar kelak nanti selamat


bumi dan isinya adalah berkah
Berkah dari langit yang tertumpah
tertumpah karena ijin Sang Maha Gagah


Bumi dan isinya adalah karunia
Karunia bagi seluruh manusia
Juga seluruh isi alam dunia
Agar isi alam dunia menjadi ceria
28 Desember 2011
 

TATAP HARI DEPAN

Rasa sakit tak akan pernah dalam diri beranjak
Walau dia pergi pasti akan meninggalkan jejak
Rasa takut tak akan pernah dalam diri menghilang
Sebelum keberanian di dasar jiwa menjelang


Selama manusia bernafas pasti tak kan luput dari rasa
namun jangan karena rasa itu kita kehilangan asa
Bila rasa disikapi dengan ikhlas dia akan berujung indah
Apalagi jika rasa dihiasi dengan segala macam ibadah


Saat yang paling menyakitkan adalah melihat kebelakang
Masih terasa pilu walau telah hengkang lintang pukang
Saat yang paling menakutkan adalah melihat kedepan
Walau terlihat disana terbentang berjuta harapan
24 Desember 2011