Jumat, 30 November 2012

MEDITASI


Separuh jiwaku terasa kumuh
Seolah telah kalah diserang musuh
Yang bersarang menghuni tubuh
Mungkin karena dariNYA menjauh

Jiwaku mulai lusuh
Karena terlalu sering mengeluh
Segera kini kusiapkan tuk berlabuh
Datang kepadaNYA tuk bersimpuh

Rasanya jiwaku tinggal separuh
Sepertinya dia tengah selingkuh
Hingga tergoyah tiada teguh
Ijinkan ampunanMU kurengkuh

Kini diri tak lagi rapuh
Sukma-pun tak terlihat keruh
Jiwa terasa begitu teduh 
Karena dengan cintaNYA telah terbasuh

Kini kalbuku tak lagi rusuh
Dan setiap tetes peluh
Tak lagi terlihat jenuh
Karena dengan kasihNYA telah disentuh

Jiwaku telah kembali utuh
Tak kan kubiarkan dia runtuh
Karena aku tak mau terjatuh
Kubiarkan AsmaNYA bertalu bertabuh

Jiwaku kujaga dengan sungguh
Biar dia tak lagi rubuh
Senantiasa selamanya tangguh
Dan tak kan kubiarkan dia melenguh
(27 Januari 2012)

SEMALAM DI PANTAI PANGUMBAHAN


Sejenak tinggalkan pesona kemewahan duniawi yang bergelimang
Berjalan telusuri pantai ditemani cahaya bulan remang-remang
Rasa cemas menyerang menyelinap dalam jiwa yang gamang
Namun kutepiskan rasa cemas agar bisa melangkah dengan tenang

Suasana hening tak ada kata-kata walau sekedar celoteh yang berguman
Namun tiba-tiba cemas menyerang seakan diri dalam cengkeraman
Belum jua apa yang kuharapkan kuraih dalam genggaman
Angin badai berhembus kencang bagaikan muntahkan kecaman

Gelap malam yang pekat diri dicengkeram dihadang ketakutan
Diiringi kerasnya deburan ombak bergemuruh seolah bersahutan
Tak kuasa memandang gulungan ombak diluasnya hamparan lautan
Hanya rasa cemas mencekam seiring tangisan dan jeritan

Hujan deras disertai sahutan petir dan angin badai
Disaat seperti itu tak lagi bisa diri bersikap santai
Langkah kaki terasa berat hingga jalanpun terasa gontai
Galau merajai hati teringat diri masih saja kepadaNYA lalai

Dan lalu diri segera beranjak menjauh dengan langkah tergesa
Karena diri tak ingin dalam keadaan lalai menjadi binasa
Diri tak ingin terjerembab binasa dalam lubang putus asa
Karena diri masih inginkan kasih sayang Yang Maha Kuasa
(25 Januari 2012)

TERSENYUMLAH


Tahukah rasanya bila kita dilempar tersenyum
Rasanya meresap kedalam sukma meski dikulum
Lebih berarti dibanding bunga yang berkuntum
Ibarat menikmati buah yang terlihat ranum

Senyum itu amalan sederhana tanpa mengeluarkan biaya
Dengan senyum membuat wajah kita Nampak bercahaya
Cahayanya lebih bersinar bila dibandingkan sinar sang surya
Kebahagiaan dan kesehatan jiwa akan lebih berjaya

Kita tahu bahwa senyum itu adalah ibadah
Amalan paling sederhana dan sangat mudah
Bila senyum mengembang maka hilang rasa gundah
Dan kehidupan dunia ini akan sangat terasa indah
(25 Januari 2012)

MALAM NAN SYAHDU


Dan kembali malampun datang merayap
Matahari perlahanm-lahan sinarnya lenyap
Bergantilah keadaan suasana nan sunyi senyap
Seolah letih bagai burung enggan kepakkan sayap

Tak ada lagi hingar bingar dan juga hiruk pikuk
Hilang lenyap alam pikiran diserang beribu rasa kantuk
Tiba waktunya bertualang di alam mimpi semalam suntuk
Namun sempatkan waktu kepadaNYA tuk datang mengetuk

Mengetuk memohon kepadanya terselip perasaan syahdu
Syahdu rasanya bila datang kepada Allah hendak mengadu
Mengadukan hasrat hati kepadaNYA agar senantiasa dirindu
Dirindu sang pencipta selamanya hingga jasad diusung tandu
(24 Januari 2012)

PERTANYAAN BUAT SANG PEMIMPIN


Terlihat tubuhnya yang hitam kurus hebat menggelepar
Bagaikan seekor ikan di tepi pantai yang terdampar
Rupanya dia kesakitan menahan perutnya yang lapar
Tidakkah wahai sang pemimpin dirimu tertampar

Terlihat tubuhnya membungkuk mengais-ngais bak sampah
Berharap banyak semoga ia mendapatkan sisa-sisa remah
Senyum kecut terpampang dari wajahnya yang lemah
Tidakkah wahai sang pemimpin hatimu luluh terjamah

Meski panas meski hujan dia tetap duduk tak bergeming
Ditemani kaleng rombeng berisikan recehan berkeping-keping
Dia segera beranjak jika malam telah dating bersanding
Wahai sang pemimpin apakah dia bukan sesuatu yang penting

Beralaskan kardus bekas dia duduk terkantuk-kantuk
Sesekali terdengar darinya suara serak terbatuk batuk
Menunggu dan menunggu belas kasihan hingga suntuk
Wahai sang pemimpin tidakkah nuranimu terketuk

Itulah gelandangan dan pengemis ketika dia berulah
Nampaknya dengan kerasnya kehidupan dia telah kalah
Hingga tak peduli apa yang dilakukannya adalah salah
Wahai sang pemimpin bukankah ini suatu masalah
(24 Januari 2012)

MELIHAT KE BAWAH


Sudah menjadi takdir bahwa kehidupan dunia ini berputar
Masing-masing manusia dengan rezekinya telah tertakar
Jangan cemas jangan takut semuanya tak akan tertukar
Kini kita sebagai manusia kepada Allah tak boleh ingkar

Maka kepada Allah kita semua wajib untuk bersyukur
Atas Karunia dan Rahmat Allah yang tak dapat diukur
Jangan sampai karena kesombongan kita, menjadi kufur
Tahukah kufur kan membuat hidup kita jatuh tersungkur

Jangan lupa untuk senantiasa melihat ke bawah
Agar kita tak mendambakan kehidupan yang mewah
Biarlah sederhana tapi ketenteraman bathin terjamah
Dengan jiwa yang dihiasi akhlakul karimah
(24 Januari 2012)

WAHAI HAWA


Wahai hawa
Telah ditakdirkan kita menjadi sosok yang lemah
Namun bukan berarti kita tak berarti bagai remah
Kita akan menjadi kuat dengan sikap kita yang ramah
Bentengi diri kita dengan iman agar sulit untuk dijamah

Wahai hawa
Jaga diri kita dalam bertingkah dan bersikap
Tatakrama jangan dilupakan ketika kita berucap
Jangan karena tingkah, sikap dan ucap kelak kita meratap
Jangan pula karena ketiganya kita kelak terperangkap

Wahai hawa
Jaga hasrat kita dari kemewahan dunia
Karena semua itu bukan jalan kita tuk bahagia
Jalan bahagia adalah dengan kita berakhlak mulia
Insaallah senantiasa Allah melimpahkan karunia

Wahai hawa
Kita tahu kehidupan dunia ini tidaklah kekal
Pertebal iman kita untuk kita jadikan bekal
Agar di akhirat kelak kita tidak kena cekal
Karena di akhirat kita tak bisa menyangkal

Wahai hawa
Mari dari sekarang diri ini segera kita benahi
Hanya dengan iman dan takwa diri kita dipenuhi
Biarlah dari sekarang dengan nafsu kita berkelahi
Agar kelak kita bisa menggapai ridla Illahi 
(21 Januari 2012)


(21 Januari 2012)

PERTEMUAN



Setiap pertemuan akan berujung perpisahan
Bukan berarti untuk membuatmu dalam kegelisahan
Apalagi menenggelamkan dirimu dalam keresahan
Namun perpisahan itu hendaknya tuk menjaga keutuhan

Setiap pertemuan buatlah menjadi penuh kesan
Indah menawan bagai bidadari dalam lukisan
Jangan coba mengukir didalamnya guratan keculasan
Hingga meneteskan air mata pedih dalam setiap tetesan

Setiap pertemuan jadikanlah kesempatan emas
Dengan keharmonisan pertemuan itu kemas
Ikat dengan cinta dan kasih sayang sebagai pelumas
Agar bila kita kelak berpisah tak diliputi rasa cemas
(21 Januari 2012)

IJINKAN AKU


Ijinkan kubasuh luka didadamu yang bersarang
Biar tak kudengar engkau merintih mengerang
Semoga karena aku rasa itu sedikit berkurang
Bahkan kuingin hilang sirna tak berkarang 

Ijinkan aku menghapus kesedihan yang kau rasa 
Akan kuhapus kesedihan yang kau rasa tanpa sisa
Dan tak akan kutunggu sampai esok atau lusa
Agar kulihat engkau gembira hingga akhir masa

Ijinkan kutulis hari-harimu penuh bahagia
Aku ingin menjadi sahabatmu yang paling setia
Karena aku ingin melihatmu senantiasa ceria
Selamanya hingga kelak kita tutup usia

Ijinkan kuselami hatimu hingga kedasar
Biar kutahu apa yang membuat dirimu gusar
Dan tak akan pernah kepadamu berlaku kasar
Kubalutkan kasihku sebagai obat penawar

Ijinkan kuukir namamu dilubuk hati
Terukir indah dan tak akan terganti
Mulai saat kini dan hingga nanti
Bahkan sampai aku nanti mati
(20 Januari 2012)

SANG WAKTU


Pepatah bilang waktu adalah uang
Namun sering kita abaikan waktu luang
Hingga banyak sudah waktu yang terbuang
Padahal tidak mudah mendapatkan sebuah peluang

Bisakah kembali memutar waktu ke masa lalu
Kan kuindahkan detik demi detik yang berlalu
Tak kan kusia-siakan agar kelak aku tak pilu
Ku janji setiap detiknya kumanfaatkan selalu

Namun tak mungkin waktu yang lalu kembali pulang
Dan tak mungkin pula ke masa lalu aku berpetualang
Waktu yang lalu jelaslah dia sudah menghilang
Yang pasti setiap saat dia kan datang mengulang

Sang waktu… kepada diriku naku berjanji
Tak kan lagi kusiakan waktu yang tersaji
Agar aku bisa kibarkan megahnya kibaran panji
Panji Illahiy yang kupuja dan kupuji

Sang waktu… berikanlah aku kesempatan
Jangan biarkan aku tersekap dalam kesempitan
Yang membawa aku ke dalam kesesatan
Hingga menjauhkan diri ini dalam kenikmatan 
(21 Januari 2012)

INDAHNYA DIBALIK KESULITAN



Aku paham bahwa hidup ini penuh dengan kesulitan
Kesulitan karena diterjang berbagai macam himpitan
Seringkali menetes air mata ini karena rasa kesakitan
Namun bukan berarti bahwa ini merupakan kesempitan

Aku yakin setelah kesulitan akan tibalah kemudahan
Yakin bahwa segala sesuatu akan berkesudahan
Dan akhirnya akan bersanding dengan keindahan
Itu pemberian Sang Pencipta dengan segala kemurahan

Aku percaya tak selamanya kesulitan datang menghimpit
Dan rasanya tak usahlah diri teriak melolong menjerit
Karena hal itu tak kan menghilangkan rasa sakit
Satu saat pasti kebahagiaan datang tuk menggamit
(19 Januari 2012)


PERBEDAAN


Hidup ditakdirkan ada banyak perbedaan
Perbedaan yang dikarenakan suatu keadaan
Yang kadang menghuninya rasa kekecewaan
Bagai jatuh dalam lubang penderitaan

Perbedaan yang tercipta bukan untuk berselisih
Bukan pula untuk membuat jiwa-jiwa tersisih
Namun untuk menciptakan hidup penuh kasih
Agar satu sama lain tidak menjadikan risih

Perbedaan yang ada mesti disikapi dengan bijak
Agar tak pernah ada rasa diri kita sudah dibajak
Tak pernah pula harga diri merasa terinjak
Senantiasa ringan langkah kaki kemanapun berpijak
(20 Januari 2012)

KARUNIA ILLAHIY


Tak kan habis karunia Allah
Setiap saat senantiasa berlimpah
Kepada seisi alam terus tercurah
Mengisi setiap ruang dan celah

Karunia Allah tidaklah terbatas
Setiap saat dia datang melintas
Upayakan meraihnya dengan tuntas
Agar menikmatinya dengan pantas

Namun seringkali kita ingkar
Dibuatnya hidup ini menjadi sukar
Hingga tak malu berbuat makar
Seolah rela diri nanti terbakar

Hiasilah rasa jiwa dengan dzikir
Niscaya diri jauh dari kikir
Dan lapangkan diri tuk berfikir
Jangan luangkan jiwa dekati fakir

Kerahkan segala upaya
Dengan tenaga dan yang kita punya
Jangan bilang jika diri tak berdaya
Agar diri lepas dari aniaya
(18 Januari 2012)

KARENA CINTA


Karena cinta…..
Aku pernah jadi setitik tangis
Tangis yang membuat hatiku teriris
Berderai bagai air hujan gerimis
Dan tak bisa aku mengelak menangkis

Karena cinta…..
Aku pernah jadi sebuah senyum
Senyum yang merekah sedikit dikulum
Sering mekar walau tak bergema tak berdentum
Menebarkan aroma wangi nan harum

Karena cinta….
Aku pernah jadi cerita
Cerita penuh rasa suka cita
Kadang terselip rasa menderita
Namun aku tak biarkan jiwaku meronta

Karena cinta…..
Aku pernah menjadi api
Yang membakar hati basahlah pipi
Namun kutepiskan agar semuanya bertepi
Agar aku tak lagi dilanda sepi

Karena cinta…..
Aku pernah merasa bahagia
Hari-hariku menjadi cerah ceria
Yang kulakikan rasanya tak sia-sia
Aku tahu ini adalah sebuah karunia
(17 Januari 2012)



PADA SEBUAH HATI



Pada sebuah hati cinta ini kan kusemai
Agar jiwa ini terasa tenteram dan damai
Dan terlenalah jiwa ini dipeluk dibelai

Pada sebuah hati rindu ini kan kutanam
Akan kutanam dalam jiwaku dalam-dalam
Tak mengapa walau harus dalam jiwa terbenam

Pada sebuah hati kasih ini kan kupupuk
Kusiram kusiangi agar tak layu tak lapuk
Tak kan kusam walau tertindih tertumpuk
(17 Januari 2012)

DUHAI KASIH



Duhai Kasih sang pemilik isi dunia
Limpahkanlah kepada kami semua karunia
Karunia yang senantiasa menjadikan kami mulia
Dan akhirnya kami mereguk nikmar bahagia

Duhai Kasih sang Maha Pengatur
Jangan biarkan iman kami menjadi luntur
Bimbinglah kami agar senantiasa hidup teratur
Hingga kami tak lupa kepadaMU untuk bersyukur

Duhai Kasih sang pemberi nikmat
Biarkanlah iman didadaku senantiasa tersemat
Agar hidupku senantiasa dilimpahi olehMU rahmat
Dan akhirnya di dunia dan akhirat aku selamat

Duhai Kasih sang pemilik ruh
Hiasilah wajahku dengan cahayaMU agar tak keruh
Kuyakin dengan cahayaMU tersimpan pengaruh
Karena cahayaMU iman didadaku bergemuruh

Duhai Kasih sang pemilik hati
Jika kelak aku berhadapan dengan sang mati
Aku ingin sakitku nanti tidaklah berarti
Kemudian dengan bahagia semuanya akan berganti
(16 Januari 2012)

SONGSONG PAGI DENGAN PENUH HARAP



Ketika semuanya terasa gelap
Jangan pernah putus tuk berharap
Karena gelap datangnya hanya sekejap
Setelah itu ia akan berganti penuh gemerlap

Maka bangkitlah dengan penuh semangat
Tak mengapa kita sedikit dihadang penat
Karena akhirnya kan meraup nikmat
Nikmat dari hasil cucuran keringat

Ayo... mari kita segera bangkit
Agar terbebas dari segala penyakit
Dan tak tagi hidup ini dirasa sulit
Karena kita bisa menghindar dan berkelit
(16 JANUARI 2012) 
  

PULIH



Kutelusuri jalan penuh harapan
Menghirup warna aroma kehidupan
Kusibak kusingkap aura kegelapan
Kasih-MU lalu berhambur dalam dekapan

Senyum mengembang mempesona
Tanpa suara namun membahana
Tak salah alam terbuai terpana
Meresap dalam kalbu hingga terlena

Hilanglah kini rasa sesak dalam dada
Rasa nyeri berangsur mereda
Melebur dalam gelak tawa dan canda
Langkahpun kembali berirama penuh nada 
(15 Januari 2012)

SEKEJAP SAJA



Dan kini kasihmu telah lenyap
Namun rasaku tidaklah senyap
Mungkin sudah suratan hadirmu sekejap
Jangan khawatir aku tak akan meratap

Meski semuanya tak pernah kau ungkap
Namun dengan mudah dan jelas telah terungkap
Karena tak sengaja dia terbuka tersingkap
Biarlah kini rasa KasihNYA yang akan kudekap

Dan kini kubiarkan suara hatiku berbisik lirih
Kualunkan penuh irama agar tak terdengar perih
Karena tak ingin kudengar tangisan pilu nan sedih
Yang menyayat hati menyimpah rasa pedih
(15 Januari 2012)

KEKUATAN CINTA



Cinta mampu mencairkan suasana hati yang beku
Bagai mentari yang bisa mencairkan gunung salju
Karena hangatnya cinta kasih dapat dibujuk dirayu

Cinta mampu meleburkan perasaan galau
Hingga tak ada lagi berselubung rasa risau
Karena tulusnya cinta kasih membuat terpukau

Cinta mampu meredamkan nafsu amarah
Tanpa sedikitpun mengalirkan darah
Karena buaian cinta kasih yang tercurah

Cinta mampu menepiskan segala keraguan
Hingga dapat mencapai maksud dan tujuan
Karena alunan cinta kasih penuh kerinduan

Cinta mampu menyatukan banyak perbedaan
Tanpa sedikitpun mempermasalahkan keadaan
Karena sentuhan cinta kasih menyatukan perasaan
 (14 Januari 2012)

PESONA CINTA



Cinta menjadi misteri yang sulit dimengerti
Terjadi jika kita tidak bisa bertindak hati-hati
Cinta membawa kebahagiaan yang terpancar dalam diri
Meski terkadang cinta juga membawa rasa nyeri

Namun jangan pernah salahkan cinta jika kita menderita
Derita mendera karena telah tertanam dalam cinta satu dusta
Karena dusta pada akhirnya cinta jadi sengsara merana
Yang menyebabkan diri menjadi terperosok dalam ruang hina

Maka perlakukanlah cinta dengan cara yang bijaksana
Agar semburat cinta pancarkan kasih yang mempesona
Pesona yang memukau diri bagai dibuai alunan irama
Irama yang senantiasa mengalun bergaung dan bergema
(14 Januari 2012)

MENJEMPUT IMPIAN



Impian jiwa itu telah ku kubur
Semuannya telah kularung kulebur
Bersama ombak yang berdebur

Kini kan ku jemput impian baru
Impian yang telah lama kusebut kuseru
Namun terhalang salah dan keliru

Dan telah tiba waktunya kusambut impian
Impian yang kan menenggelamkan kesepian
Dan tak akan pernah bertepian

Walau semua tak sesuai dengan rencana
Namun ini begitu indah mempesona
Pesona yang membawa nafas bijaksana

Impian, hadirmu merubah suasana
Membuat rasa diri terpesona terpana
Lelah tak kurasa setelah lama berkelana

Lelah jiwa hilang sirna dalam sesaat
Jiwa yang lemahpun kembali bugar dan kuat
Terimakasih Rabb Engkau telah turunkan Rahmat

Kan kujaga setiap saat RahmatMU yang tak ternilai
Biar dia bersemi senantiasa dengan kasih yang kusemai
Kupupuk dengan cinta kasih dan senyum penuh damai
(14 Januari 2012)

Sabtu, 24 November 2012

RASA YANG MEMBUAT SENGSARA


Merasuk dalam kalbu rasa cemburu
Cemburu yang tiba-tiba datang menyeru
Melesak ke dalam dada bagai sebuah peluru
Menyebabkan rasa tiada menentu di segala penjuru

Menggelitik dalam jiwar rasa iri
Tak tahu darimana tiba-tiba dia datang menghampiri
Kuhibur diri sgar rasa itu dalam hati tak menari-nari
Dan tak berlama-lama rasa itu mengusik diri

Menyelinap hadir dalam kalbu sebuah prasangka
Prasangka buruk yang tiba-tiba datang menyeka
Lalu kutepis karena takut menimbulkan luka
Dan khawatir menyebabkan sebuah petaka
(25 November 2012)

Rabu, 14 November 2012

KISAH BUNGA DAN KUMBANG

Kumbang
Bunga... Mekarlah Engkau Di Taman Hati
Jangan Pernah Layu Apalagi Sampai Harus Mati
Karena Engkau Bagiku Sangatlah Berarti
Engkau Adalah Lambang Cinta Sejati 

Bunga
Kumbang... Bila Kau Ingin Menghisap Aku Punya Madu
Hisaplah Sepuasmu Namun Jangan Sampai Membuat Aku Layu
Apalagi Membuat Aku Pilu Dengan Sejuta Rasa Sendu
Buatlah Aku Senantiasa Berharap Kehadiranmu Penuh Rindu

Kumbang
Bunga... Jangan Pernah Sedikitpun Kepadaku Engkau Sanksi
Cintaku Kepadamu Bukan Hanya Sekedar Basa Basi
Bukan Pula Sekedar Memuaskan Nafsu Yang Penuh Ambisi
Namun Cintaku Cinya Yang Tulus Dan Suci Dari Emosi

Bunga
Kumbang... Apakah Semuanya Bisa Kupercaya
Benar Cintamu Tak Kan Membuatku Terjebak Dalam Bahaya
Sungguh Aku Tak Ingin Karena Cintamu Aku Terpedaya
Aku Tak Mau Karena Cinta Tersakiti Dan Teraniaya 

Kumbang 
Bunga... Jangan Pernah Kau Sanksikan Aku Punya Cinta
Cintaku Kepadamu Sungguh Tak Akan Membuatmu Menderita
Aku Tak Ingin Karena Cintaku Engkau Berurai Air Mata
Engkau Kan Kujaga Senantiasa Bak IntanPermata

Bunga
Kumbang... Sungguh Karena Cinta Tak Ingin Aku Terluka
Maka Dari Itu, Kuminta Diantara Kita Saling Terbuka
Agar Tak Pernah Terjadi Hati Kita Tergores Rasa Duka
Kalaupun Menghampiri Maka Lenyaplah Dia Seketika

Kumbang
Bunga... Aku Berjanji Tak Akan Membuat Dirimu Kecewa 
Akan Kujadikan Dalam Hidupku Engkau Paling Istimewa
Kita Hiasi Hari-Hari Dengan Canda Dan Tawa 
Agar Tenteram Dan Bahagialah Rasa Dalam Jiwa 

Bunga
Kumbang...Janjimu Akan Kuingat Dan Kupegang
Tak Kan Kubiarkan Terlepas Terurai Kemanapun Melenggang
Atau Sampai Engkau Lari Menjauh Dariku Tunggang Langgang
Selamanya Bersatu Dalam Janji Suci Hingga Nyawa Meregang 

Kumbang
Bunga... Mari Kita Ikat Cinta Kita Dengan Ikrar Yang Suci
Jauhkan Dari Diri Kita Semua Rasa Yang Berakhir Benci
Singkirkan Cinta KIta Dari Rasa Yang Berujung Caci
Jangan Jauhkan Kasih Dan Cinta Kita Walaupun Hanya Seinci
(13 Januari 2012)   



JALAN HIDUPKU

Jalan Hidupku Begitu Berliku Lagi Terjal
Dipenuhi Dengan Masalah-Masalah Hingga Berjejal 
Sering Dalam Benakku Hadir Mengganjal

Jalan Hidupku Senantiasa Dihiasi Berbagai Masalah
Masalah Yang Datang Silih Berganti Tanpa Lelah
Hingga Raga Ini Merasa Terbagi Terbelah 

Jalan Yang Kulalui Penuh Batu-Batu Yang Tajam
Sepertinya Hendak Menancap Menghujam
Hingga Terasa Dalam Dadaku Perih Merejam 

Jalan Hidupku Penuh Onak dan Berduri
Hingga Terasa Begitu Perih Dan Nyeri
Namun aku Tetap Harus Tampakan wajah Berseri 

Jalanku Terlihat Diselubungi Kabut Mendung
Seringkali Aku Jatuh Dan Tersandung
Namun Aku Mencoba Untuk Bersenandung 

Jalanku Samar-Samar Karena Gelap Pekat
Hingga Dengan Tipu Daya Sempat Terpikat 
Untung Segera Tersadar Dalam Waktu Singkat

Jalanku Sering Kurasakan dilamun Ombak
Hingga Sering Jalannya Susah Untuk Kutebak
Kumohon Kepada Yang Kuasa Agar Dapat Kusibak 
(13 Januari 2012) 

DUHAI PIKIRANKU


Duhai Pikiranku Ada Apa Denganmu Selalu Saja Salah
Apa Mungkin Hari Ini Engkau Begitu Sangat Lelah
Atau Karena Terlalu Banyak Menghadapi Masalah
Jika Engkau Lelah Kini Engkau Beristirahatlah

Duhai Pikiranku Mengapa Engkau Sepertinya Mumet
Padahal Hari Ini Tak Ada Persoalan Yang Njelimet
Apa Karena Aku Telah Membuatmu Sedikit Ribet
Kan Kutarik Nafasku Dalam-Dalam Agar Hilang Rasa Ruwet 

Duhai Pikiranku Apa Yang Membuatmu Menjadi Hampa
Didiamkan sebentar Saja Engkau Terserang Lupa
Apa Karena Diseberang Sana Engkau Mencium Bau Dupa
Atau Karena Terlalu Banyak Persoalan Yang Menimpa  

Duhai Pikiranku Maafkan Aku Telah Membuatmu Sengsara
Tak Ada Niatku Sedikitpun Menjebakmu Dalam Duka Lara
Bangkitlah Duhai Pikiranku Agar Engkau Tak Terpenjara
Aku Berjanji Tak Akan Lagi Kepadamu Duka Lara Mendera 

Janjiku Tak Kan Lagi Penuhi Engkau Dengan Pikiran Yang Tak Berguna
Aku Juga Takut Pikiran Yang Tak Berguna Akan Membuatku Tehina
Dan Akhirnya bagaikan Aku Membenamkan Diri Dalam Bencana
Kini Kan Kuisi Engkau Dengan Hal-Hal Yang Membuat Penuh Pesona
(04 Januari 2012)  

RINDU

 Rindu Yang Kini Bersarang
Iramanya Belum Berkurang
Mendesak Bahkan Menyerang
Ibarat Bertarung Di Medan Perang 

Rindu Di Dada Membuatku Sesak
Dia Datang Seolah Mendesak
Namun Serasa Tak Hendak Melesak
Melekat Seolah Dipasung Dipasak

Rindu Ini Ingin Segera Kutuai
Doapun Telah Usai Kuuntai
Namun Darimana Harus Kumulai
Agar Dia Dapat Indah Terurai 

Rinduku Tak Kan Habis Terbuang
Walau Nanti Telah Habis terbuang
Masih tersimpan Dalam Banyak Ruang
Ruang Yang Kudapat Dengan Berjuang 

Rindu Dalam Dada Kini Bergejolak
Datangnya Tak Bisa Kutolak 
Rasa Inipun Tak Bisa Mengelak
Biarlah Bersarang Hingga Nanti Kelak 

Untaian Doa Mengalir Syahdu
Bergulir Penuh Nada Rindu
Berharap Semanis Madu
Hingga Sirna Rasa Sendu 

Terucap Syukur Dalam Dada
Irama Rinduku Masih Bernada
Diwarnai Dengan Tawa Canda
Dan Berharap Tak Akan Reda
(11 Januari 2012) 

MASIH SAJA

Masih Saja Ijinkan Sang Waktu Pada Kemalasan
Begitu Terlihat Penuh Dengan Ketulusan
Tak Tahukah Bahwa Itu Adalah Keculasan
Keculasan Pada Diri Menghilangkan Keikhlasan

Masih Saja Ijinkan Diri Berpangku Tangan
Apa Diri Sudah Tak Punya lagi Pegangan 
Atau Merelakan Diri Kita Akan Banyak Kehilangan
Kehilangan Kesempatan Yang Menghasilkan Kelmalangan

Masih Saja Ijinkan Diri Tak Beranjak Bergeming
Tak Peduli nanti Hati Hancur Berkeping-Keping
Karena Kemiskinan Menghampiri Diri Tuk Bersanding
Kalau sudah Terjadi Siapa Nanti Yang Kan Dituding
(11 Januari 2012)

CINTA DIHATIKU

Cinta Dihatiku Diwarnai Banyak debat
Bayang-Bayang Galau Selalu Saja Berkelebat
Bagaimana Bisa Akhirnya Cintaku Akan Tertambat
Sedang Nafas Cintaku Kini Nyaris atersumbat 

Cinta Dihatiku Bukanlah Sebuah Sandiwara
Tumbuh Dihatiku Bukan Untuk Sementara
Bukan Pula Hanya sekedar Pura-pura
Tapi Mengapa karena Cinta Aku Menanggung Lara

Cinta Dihatiku Kini Kembali Tumbuh
Debar Di Dada Karena Cinta Bertalu Bertabuh
Kemanakah Akhirnya Cinta Akan Berlabuh
Aku Takut Dia Akan Jatuh Rubuh  
(10 Januari 2012)

KISAH BAYI ABORSI

Ibu... Mengapa Aku Menjadi Begini
Apa Aku Tak Boleh Melihat Indahnya Dunia Ini
Apa Engkau Sanksi Hidup Ini Tak Bisa Kujalani
Apa Engkau Sudah Tak Mau Aku Temani 

Ibu... Mengapa Tak Kau Ijinkan Aku Terlahir Ke Dunia
Bukankah Aku Ini Bagimu Sebuah Karunia
Takutlah Ibu Karena Aku Membuatmu Tak Bahagia
Takutlah Ibu Karena Aku Akan Terbongkar Satu Rahasia 

Ibu... Mengapa Engkau Biarkan Aku Pergi Berlalu
Apa Aku Bagimu Adalah Sebuah Benalu
Apa Ibu Takut Aku Akan Membuat Dirimu Malu
Atau Ibu Tak Ingin Bersamaku Mengingat Masa Malu 

Ibu... Apakah Ibu Takut Aku Akan Menjadi Beban
Apa Karena Aku Ini Beban Berat Yang Kau Embun
Apa Takut Karena Aku Rambutmu Akan Cepat Beruban
Hingga Teganya Ibu Buat Aku Menjadi Korban 

Ibu... Apakah Ibu Tak Ingin Melihatku Dewasa
Hingga kau Biarkan Aku Menjadi Binasa
Tak Ingatkah Ibu bahwa Itu Adalah Suatu Dosa 
Karena Ibu Telah Menolak Rahmat Yang Maha Kuasa
(12 Januari 2012)
 

Selasa, 13 November 2012

BUKAN AKU TAK INGIN

Bukan Aku Tak Ingin Bukan Pula Aku Tak Hendak
Karena Aku Tak Ingin lagi Diperbudak
Kecuali Beban Yang Kini Sudak Dan Sedang Kupundak
Karena Aku Takut Nanti Salah Dalam Bertindak 

Bukan Aku Tak Niat Bukan Pula Aku Tak Minat
Bukan Jua Karena Aku Mengabaikan Amanat
Bukan Pula Aku Sedang Berkhianat 
Namun Kini Aku Sedang Diserang Rasa Penat 

Bukan Aku Bosan Bukan Pula Aku Jemu
Untuk Semangat Meraih Menimba Ilmu
Namun Aku Rasa Semuanya Seperti Semu
Mungkin Dengan Rasa Cinta Aku Belum Bertemu 

Bukan Aku Pasrah Bukan Pula Aku Menyerah
Aku Merasa Luka Didadaku Semakin Parah
Sakit Sekali Walau Tak Mengeluarkan Darah
Nyeri Dalam Dadaku Serasa Habis Terjarah 

Bukan Aku Ceroboh Bukan Pula Aku Lalai
Aku Sedang tak Tahu apa Yang Akan Kucapai
Sepertinya Tak Bisa Kini Anganku Kugapai
Mungkin Kurang Berdoa Ketika Semuanya Kumulai 
(09 Januari 2012)