Sabtu, 23 Februari 2013

WAHAI DIRI LI(KE-51)


Wahai diri....
Jangan dulu mengklaim bahwa diri paling sempurna
Jangan karena kesombonganmu kelak dirimu terhina
Bersikaplah senantiasa dirimu dengan bijaksana
Jangan karena sikapmu kelak lalu engkau merana

Wahai diri....
Jangan dulu menghukum bahwa orang lain salah
Karena yakin itu akan menimbulkan suatu masalah
Bicarakan dengan baik dalam suatu mujadalah
Yakin semuanya akan baik-baik saja insyaallah

Wahai diri….
Tak ada salahnya jika membuat orang lain girang
Bersikaplah sebijaksana mungkin kepada setiap orang
Jangan karena sikap kita orang lain menjadi berang
Maksud hati berniat baik namun malah jadi bumerang
(03 Juni 2012) 

WAHAI DIRI L


Wahai diri mengapa masih saja dirimu malu-malu tuk bersedekah
Bukankah kau inginkan apa yang kau punya memiliki banyak berkah
Ayo... buang rasa malumu bersedekah sebelum semuanya terlambat
Ingatlah dengan bersedekah setidaknya hati kita kepadaNYA tertambat

Wahai diri segeralah bersedekah selagi masih ada yang mau menerima
Sebelum datang kepada kita zaman orang-orang ramai berderma
Dimana tak akan ada seorangpun yang mau menerima sedekah 
Karena pada saat itu orang-orangpun ingin hidupnya menjadi berkah

Wahai diri segeralah bersedekah selagi masih diberi kesempatan
Kesempatan yang akan membawa diri pada sebuah keselamatan
Keselamatan pada kehidupanmu baik didunia maupun akhirat
Insyaallah pada kebahagiaan hati dan jiwa kita akan terjerat
(21 Mei 2012)

WAHAI DIRI XLIX


Wahai diri jika engkau sudah menyimpan rasa percaya
Jangan pernah khawatir jika engkau kelak akan teraniaya
Ingatlah bahwa balasan Allah itu sudah jelas dan nyata
Jadi teruslah kepadaNYa engkau memohon dan meminta

Wahai diri sabarlah jika memang engkau kini harus terpedaya
Ingatlah bahwa cinta dan kasih Allah senantiasa indah bercahaya
Namun kedepan janganlah engkau ceroboh dalam bertindak
Mintalah nasehat kepada yang lebih mafhum, jangan sekehendak

Wahai diri apa yang telah engkau putuskan jangan dirisaukan
Rasa khawatir yang meraja di dalam hati segera hiraukan
Niscaya engkau akan merasakan hati yang tenteram dan damai
Karena do’a yang kau panjatkan kepadaNYA telah tersemai
(16 Mei 2012)

WAHAI DIRI XLVIII


Wahai diri tunaikanlah pekerjaanmu sebagai amanat
Jika telah tertunaikan amanat maka hilanglah rasa penat
Jangan sekali-kali kau tergiur tuk berbuat khianat
Jika kelak kau ingin selamat dari adzab dan laknat

Wahai diri katakanlah semuanya dengan kejujuran
Niscaya engkau kan menjauh dari kemunkaran
Percayalah karena kejujuran akan kau temui kebahagiaan
Kebahagiaan hati dan jiwa karena mendapat kemuliaan

Wahai diri segeralah janji-janjimu kau tepati
Jangan biarkan karena janjimu orang lama menanti
Jangan buat mereka dengan janjimu memendam kecewa
Ingatlah sekecil apapun yang kita lakukan kelak akan didakwa
(13Mei 2012)

WAHAI DIRI XLVII


Wahai diri tak usahlah cemas jika bahagia belum menyapa
Yakinlah bahwa akan ada keindahan lain yang menimpa
Mungkin tidak sekarang esok lusa dia pasti akan hadir
Bersikaplah tenang jangan berbuat sesuatu yang pander

Wahai diri tak usahlah takut jika bahagia kini tidak datang
Meski terlambat dia pasti akan datang walau tak ditantang
Yakinlah akan ada yang lebih indah sesuatu kau jelang
Ingatlah bahwa kasih Allah selamanya tak akan hilang

Wahai diri tak usahlah risau jika bahagia belum menjemput
Tahanlah emosimu jangan sesumbar jangan pula semaput
Tetaplah berupaya dan hilangkan darimu rasa bimbang
Hadapilah semuanya dengan senyum yang mengembang
(13Mei 2012)

WAHAI DIRI XLVI



Wahai diri jangan pernah menyesal terlahir miskin
Keadaan apapun hidup ini terima dan jalani dengan yakin
Berbesar hatilah untuk dapat menerima kenyataan
Niscaya hidup akan menjauh dari sifat keputusasaan

Wahai diri hidup tak akan indah jika terus disesali
Ingatlah hidup kan berakhir dan kita pasti akan kembali
Karena memang tak ada yang abadi alias sementara
Dari itulah jangan jalani hidup ini dengan duka lara

Wahai diri hidup kekurangan bukan berarti kita harus merana
Justru disanalah kita memulai belajar untuk bijaksana
Tak baik meratapi kehidupan yang ditetapkan Sang Maha Kuasa
Itu hanya akan membuat kita terjebak dalam salah dan dosa
(06 Mei 2012)


WAHAI DIRI XLV


Wahai diri tak akan lari kemana jika memang sudah rezeki
Niscaya apa yang menjadi keinginan pasti akan kita miliki
Asalkan saja kita mau sedikit berusaha dan bekerja keras
Jangan pedulikan cucuran keringat yang mengalir deras

Wahai diri kuharap kau tidak pernah bosan tuk bersabar
Niscaya suatu saat kebahagiaanmu akan datang menyambar
Sambutlah dia tanpa harus dengan teriak juga sesumbar
Niscaya hasilnya berbuah manis alhasil jauh dari hambar

Wahai diri ketahuilah semua ada jatahnya masing-masing
Untuk mendapatkannya tak perlu juga pusing-pusing
Jika nasib belum jua berpihak tidak perlu rungsing
Tetap berjiwa besar dan janganlah merasa dirimu terasing
(06 Mei 2012)

WAHAI DIRI XLIV


Wahai diri engkau bilang ingin meraih mimpi
Namun mengapa engkau komat-kamit dalam sepi
Ingatlah mimpi tak kan datang dengan jampi-jampi
Diapun tak akan datang hanya dengan dirumpi
Dia akan datang dengan semangatmu yang berapi-api

Wahai diri mimpimu akan segera terwujud
Jika engkau usahakan apa yang engkau maksud 
Jauhkan kini dengan segera dirimu dari sifat hasud
Mintalah kepadaNYA setiap saat ketika bersujud
Sirami dengan kasihNYA agar pikiranmu tak lagi jumud

Wahai diri songsonglah mimpimu dengan semangat
Jangan pedulikan sinar mentari yang panas menyengat
Biarlah engkau cucurkan di badanmu sedikit keringat
Artikan bahwa itu adalah sapaanNYA yang hangat
Tahukah, itu yang akan membuatmu bahagia sangat
(24 April 2012)

WAHAI DIRI XLIII


Wahai diri kenapa mudah sekali engkau terpancing
Hingga terlupa dirimu kembali asyik bergunjing
Bukankah engkau telah sering berjanji dalam hati
Bahwa tak ingin lagi orang lain karena lidahmu tersakiti

Wahai diri memanglah sulit berbuat kebenaran
Karena dihadapanmu terlalu banyak kemunkaran
Lalu kenapa masih saja engkau tak bisa menghindari
Seharusnya jika dihadapkan pada keburukan engkau lari

Wahai diri segeralah engkau untuk berjanji
Berjanji melakukan sesuatu yang terpuji
Bukan untuk mendapatkan sanjungan dan kehormatan
Namun agar kelak dapat meraih keselamatan
(23 April 2012)

WAHAI DIRI XLII


Wahai diri sepertinya engkau masih terbelenggu
Terbelenggu oleh sesuatu yang engkau tunggu
Kalau boleh tahu, apakah ini berkaitan dengan masa lalu
Mengapa masih saja kau ingat, apakah itu masih perlu

Wahai diri jangan karena masa lalumu engkau tersiksa
Biarkan dia berlalu, lepaskan namun jangan terpaksa
Jangan terus ditangisi apalagi senantiasa disesali
Bukankah kamu rasa bahwa dia tak lagi peduli

Wahai diri mari segera bangkit ciptakan masa depan
Lihatlah jauh disana terbentang banyak harapan
Jadikan hari ini dan selamanya menjadi lebih berarti
Raihlah masa depan miliki segalanya dengan hati
(23 April 2012)

WAHAI DIRI XLI


Wahai diri mengapa masih saja dengan kebohongan engkau berkutat
Bukankah engkau tahu bahwa kebohongan hanya ketenangan sesaat
Dan engkau juga paham bahwa dengan begitu engkau telah bermaksiat
Segera bangkitlah tuk berbenah diri agar engkau tak terlanjur sesat

Wahai diri sebelum engkau dihujat segera terbuka dan berterus terang
Aku merasakan bathinmu senantiasa berperang karena tiada tenang
Kini jujurlah jangan tunggu orang-orang disekitarmu menjadi berang
Jangan karena kebohonganmu membuat pahala orang lain berkurang

Wahai diri ingatlah kebohongan akan mengikatmu dalam keresahan
Walau tak ketahuan kebohongan akan menjebakmu dalam kegelisahan
Jika dia lalu terungkap maka dia akan membelitmu dalah kesusahan
Ingatlah mengakui kebohongan bukan berarti engkau dalam kekalahan
(18 April 2012)

WAHAI DIRI XL


Wahai diri jika hatimu dilukai 
Disana ketegaran dimulai
Kekuatan hati akan dijumpai
Bukan karena diguna-gunai
Karena Allah telah menandai
Kekuatanmu telah disukai

Wahai diri jika dirimu dibohongi
Diri serasa dipecundangi
Tak usah diperangi
Tak perlu juga dicurangi
Namun dia kita sayangi
Agar beban sakit terkurangi

Wahai diri jika dirimu dibenci
Balas dia dengan do’a suci
Jangan balas dia dengan caci
Jika hatimu tak ingin terkunci
Semoga dengan itu dosamu tercuci
Walau hanya seinci dua inci
(17 April 2012)

WAHAI DIRI XXXIX


Wahai diri mengapa masih saja kau risaukan dunia
Apa kau yakin bahwa dia akan membuatmu bahagia
Bukankah kau sudah tahu pula bahwa dia tak akan setia
Mengapa tak kau syukuri apa yang sudah menjadi karunia

Wahai diri jika kau rasa bahwa hidup ini tak lagi adil
Jangan lantas jiwa dan pikiranmu menjadi kerdil
Jangan pula kau panasi hatimu untuk menjadi tengil
Taukah bahwa Allah tidak suka dengan sifat jahil

Wahai diri wajarlah jika kau tak merasa demikian
Kuingatkan sampai disini saj engkau ungkaukan makian
Segera sadarlah… ingat bahwa engkau tak sendirian
Dan ingat pula bahwa didunia ini tak ada yang keabadian
(30 April 2012)

WAHAI DIRI XXXVIII


Wahai diri jangan biarkan dirimu menjadi hancur
Hanya karena engkau melakukan perbuatan tak jujur
Bukankah kau tahu bahwa itu membuat hidupmu tak mujur
Segera bertaubat dengan sungguh-sungguh sebelum terlanjur

Wahai diri jangan biarkan dirimu kelak tersiksa
Tersiksa karena hari ini engkau melakukan satu dosa
Bukankah kelak engkau tak ingin dirimu hancur binasa
Bertaubatlah dan segera bangkit dengan asa yang tersisa 

Wahai diri hari ini engkau memang bukanlah siapa-siapa
Suatu saat kelak kejayaan kepadamu akan datang menimpa
Tapi bagaimana bisa jika kepada Allah engkau telah lupa
Sapalah cinta kasihNYA senantiasa agar hidupmu tiada hampa
(15 April 2012)

WAHAI DIRI XXXVII


Wahai diri ingatlah setiap saat pada sang Pencipta
Agar kebaikan dan keshalehan hidupmu dapat tercipta
Baik dan shaleh dalam mengarungi himpitan dunia
Agar senantiasa hidupmu tak pernah menjadi sia-sia

Wahai diri mengingatNYA bukan hanya dikala senang
Niscaya tak aka nada lagi air mata yang berlinang
Kalaupun ada itu karena linangan air mata bahagia
Karena hidup dinaungi limpahan rahmat dan karunia

Wahai diri ingatlah DIA walau engkau tengah tersakiti
Dengan mengingatNYA maka rasa sakit itu akan mati
Ketahuilah Allah SWT tak akan membiarkanmu terjatuh
Jika kasih dan sayangNYA senantiasa engkau sentuh
 (15 April 2012)

WAHAI DIRI XXXVI


Wahai diri mari belajar bersyukur meski tak cukup
Mungkin kelak kita akan dapat lebih dari setangkup
Bersyukurlah dengan apa yang kita miliki hari ini
Niscaya hidup ini tak akan sulit untuk kita jalani

Wahai diri mari belajar ikhlas meski diri tak rela
Menerima dengan sepenuh hati tanpa menyela
Memang sulit tapi tak ada salahnya jika kita coba
Dengan segala keyakinan tanpa memelas dan menghiba

Wahai diri mari belajar memahami meski tak sehati
Memahami orang lain tanpa ada niat untuk menyakiti
Memang tak semudah membalikkan telapak tangan
Tapi jika dapat dilaksanakan itulah suatu kemenangan

Wahai diri mari belajar bersabar meski terbebani
Menerima kenyataan hidup dengan jiwa yang berani
Tapi tetap dijalanNYA jangan sampai salah langkah
Jika ingin hidupmu penuh dengan karunia dan berkah

Wahai diri mari belajar setia meski sering tergoda
Jangan karena godaan kesetiaanmu lalu ternoda
Jika saja engkau masih ingin dipercaya oleh orang
Berpegang teguhlah pada aturan jangan main curang
(15 April 2012)

WAHAI DIRI XXXV


Wahai diri walau do’amu kini belum diijabah
Kuharap engkau dapat tetap sabar dan tabah
Mungkin waktunya bagimu memang belum tiba
Tak ada salahnya jika engkau untuk terus mencoba

Wahai diri jika saat ini do’amu belum juga terkabul
Percayalah suatu saat nanti do’amu akan makbul
Allah swt. Akan mengabulkan permohonanmu
Lakukanlah dengan rendah hati dan tiada jemu

Wahai diri sertakan dalam do’amu prasangka yang baik
Selipkan kata-kata dalam setiap do’amu kata nan apik
Niscaya do’a-do’amu akan segera dapat terwujud
Lakukanlah lebih lama setiap kali engkau bersujud
(14 April 2012)

WAHAI DIRI XXXIV



Wahai diri teguhkanlah dirimu dalam ketaatan
Walau dihadapanmu terbentang banyak kemaksiatan
Lakukanlah agar engkau terjauh dari suatu hujatan
Dan pada akhirnya engkau akan mengenyam kenikmatan

Wahai diri bersabarlah untuk mencapai kemenangan
Walau dihadapanmu terbentang banyak kesenjangan
Lakukanlah agar engkau senantiasa mendapat ketenangan
Dan pada akhirnya engkau akan merasakan kesenangan

Wahai diri kemenangan bukan semata-mata pemberian
Namun itu adalah wujud dari hasil sebuah pencarian
Pencarianmu kelak akan menjadi satu kesaksian
Kesaksian yang dapat membantumu meraih impian
(12 April 2012)

WAHAI DIRI XXXIII


Wahai diri mengapa kurasa engkau berjiwa kerdil
Apakah telah kau rasa bahwa dunia ini sudah tak adil
Hingga engkau kalah dengan masalahmu yang kecil
Mengapa kini engkau begitu terlihat sentimentil

Wahai diri apapun yang terjadi janganlan merasa takut
Karena ketahuilah Allah tidak menyukai seorang pengecut
Jangan pernah pula dengan masalahmu menjadi kalut
Mari jadikan masalahmu dalam hidupmu sebagai pelecut

Wahai diri anggaplah semua bahwa itu suatu ujian
Ujian bagi dirimu untuk menggapai sebuah impian
Hadapi masalah dengan sabar niscaya akan bertepian
Karena di dunia ini tak ada suatu yang berkeabadian
 (11 April 2012)

WAHAI DIRI XXXII


Wahai diri tanamkan dalam dirimu sikap konsekuen
Jangan karena sikapmu orang menjadi senewen
Paling tidak dirimu tak menyalahi sebuah komitmen
Agar senantiasa berkesan dalam hati setiap momen

Wahai diri memanglah manusia itu tak ada yang sempurna
Hendaklah dari ketidaksempurnaan kita bisa sikap bijaksana
Memanglah hal itu tidak mudah begitu saja untuk terlaksana
Perlu proses dengan kesadaran hati yang perlu kita bina

Wahai diri memang tidak mudah untuk bersikap seperti itu
Sudah dikatakan bahwa semunya perlu proses dan waktu
Dan agar dalam melalui proses itu tak menemui jalan buntu
Memohonlah kepada-NYA niscaya Allah akan membantu

........Aamiin....aamiin YRA......^_^ (10 April 2012)

WAHAI DIRI XXXI

Wahai diri kulihat engkau seringkali terjatuh
Seringpula kulihat bendungan air matamu runtuh
Dan seringpula kulihat engkau tertatih bangkit
Namun aku hanya mampu melihatmu menahan sakit

Wahai diri seringkali aku melihat engkau gagal
Engkau bilang gagal bukanlah sesuatu yang janggal
Kulihat masih saja engkau bisa tersenyum berseri
namun begitu aku tahu engkau rasa itu teramat nyeri

Wahai diri sungguh engkau telah memiliki jiwa yang besar
Engkau tetap tegar jalani hidup walau kutahu engkau gusar
Namun bagiku bukan hal yang janggal karena itu manusiawi
Begitulah wahai diri suatu kehidupan insan di alam duniawi
(08 April 2012)

WAHAI DIRI XXX


Wahai diri jangan pernah dalam dirimu ada kata frustasi
Jangan karena masalah kecil engkau terjebak dalam situasi
Situasi yang menjebakmu terperangkap dalam lautan emosi
Yakinlah bahwa sebesar apapun masalahmu pasti ada solusi

Wahai diri jangan karena masalah kecil lalu engkau gentar
Hadapi saja karena dia hanya menyapamu barang sebentar
Jangan berang meski dia mengajakmu untuk berputar-putar
Berbaik sangkalah mungkin kebahagiaan akan segera dihantar

Wahai diri dibalik setiap masalah pasti terdapat banyak hikmah 
Jangan karena hasutan yang sesat imanmu menjadi lemah
Semuanya akan selesai asalkan kita tetap yakin dan istiqomah
Jika dihadapi dengan ikhlas masalah itu akan terlihat bagai remah
(08 April 2012)

WAHAI DIRI XXIX


Wahai diri bantulah aku mengenali diri
Bantu pula aku kini menemukan jati diri 
Jati diri yang senantiasa berseri-seri
Tak mengeluh walau harus menahan nyeri

Wahai diri aku tahu dan rasa diriku lemah
Meski begitu aku tak ingin terinjak bagai remah
Dan tak ingin pula diri ini mudah terjamah
Namun akupun tak ingin diri ini menjadi sum'ah

Wahai diri meski lemah bantu aku menjadi kuat
Kuat menjalani hari-hari yang diawali dengan niat
Niat untuk senantiasa menjaga sifat dan tabiat
Agar terhindar dari godaan untuk bermaksiat
(07 April 2012)

WAHAI DIRI XXVIII


Wahai diri mengapa nikmat yang ada jarang kau syukuri
Bukankah dengan lelah dan peluh keringatmu dia cari
Namun mengapa setelah kau dapatkan lalu kau ingkari
Bagaimana jika nanti Allah tak lagi mau memberi

Wahai diri mengapa nikmat yang tak ada sering membuatmu risau
Hingga tak jarang hati dan pikiranmu dibuatnya menjadi galau
Sering pula nikmat yang dirasakan orang lain membuatmu silau
Pandai-pandailah mensyukuri nikmat yang telah terjangkau

Wahai diri ketahuilah bahwa hidup ini pasang surut
Hadapi dengan lapang dada jangan pasang muka cemberut
Lebarkan senyumanmu agar jika kau sedih dia cepat larut
Bukankah sudah kau pahami bahwa hidup ini carut marut
(07 April 2012)

WAHAI DIRI XXVII


Wahai diri jadikan senantiasa hatimu cerdas
Niscaya rasa dan pikirmu tak akan pernah tertindas
Hati yang cerdas pikiranmu menjadi kuat dan sehat
Tak terbetik niat dalam hatimu untuk berperilaku jahat

Wahai diri latihlah senantiasa hatimu menjadi jeli
Agar dengan lingkungan sekitar dia senantiasa peduli
Hati yang jeli akan lebih peduli pada sesama
Karena rasa peduli dalam hatimu telah menjelma

Wahai diri semaikan senantiasa dalam hatimu cinta kasih
Agar dalam hatimu menyebar benih-benih welas asih
Hati yang penuh cinta kasih rasapun akan bermain
Bermain merasakan penderitaan orang lain
(07 April 2012)

WAHAI DIRI XXVI


Wahai diri telah terbuka bagimu pintu rezeki
Segera songsong agar ia dapat kau miliki
Jangan kau biarkan dia kembali berlalu pergi
Dapatkan dia sebelum matahari jauh meninggi

Wahai diri rezeki tak datang kepadamu begitu saja
Dia menghampirimu bukan dengan tanpa sengaja
Dia datang bersama dengan do'a dan usaha kita
Segera sambut bukankah dia sering kau minta

Wahai diri jangan takut rezekimu telah tertakar
Jangan pula bila dia dengan yang lain akan tertukar
Sisihkan sebagian hartamu dengan bersedekah
Walau hanya sedikit namun banyak akan berkah
(07 April 2012)

WAHAI DIRI XXV


Wahai diri mengapa kau biarkan hatimu dihiasi rasa benci
Sedikit saja tak sejalan dengan hatimu engkaupun mencaci
Bukankah kau bilang dirimu ingin senantiasa bersih dan suci
Ayo segera mohon ampun agar dosamu segera tercuci

Wahai diri mengapa kau biarkan dirimu dihiasi rasa dengki
Senantiasa dirimu tak setuju jika yang lain mendapat rezeki
Bukankah semua itu lebih bagus dari apa yang kamu miliki
Ayo segera mohon ampun sebelum engkau kena maki

Wahai diri ubahlah sifat benci dan dengki dengan cinta kasih
Karena cinta kasih tak akan pernah membuat diri tersisih
Dan karena cinta kasih dengan siapapun tak akan berselisih
Berada dimanapun engkau tak akan merasa kaku dan risih
(06 April 2012)

WAHAI DIRI XXIV

Wahai diri jujurlah dalam setiap kesempatan
Karena akan menjauhkanmu dari kesesatan
Akan menyingkirkanmu dari kemaksiatan
Ketahuilah jujur akan memberi satu kekuatan

Wahai diri dengan jujur kita bisa dipercaya
Karena akan menjauhkanmu dari sikap aniaya
Akan menyingkirkanmu dari marabahaya
Ketahuilah jujur akan membuat kita berjaya

Wahai diri dengan jujur pula kita akan banyak cinta
Dengan mudah kita meraih menggapai cita-cita
Dan tak akan pernah kita terpuruk dalam duka derita
Kalaupun ada air mata itu adalah air mata suka cita

Wahai diri bila kita jujur orangpun menjadi hormat
Suatu rasa yang membuat hidup kita semakin nikmat
Nikmat tak terkira yang membawa hidup kita selamat
Ketahuilah bahwa itu dari-NYA untukmu sebagai rahmat

Wahai diri maka janganlah pernah engkau berkhianat
Ingatlah bahwa kehidupan didunia ini adalah amanat
Amanat yang mesti kita jaga mesti lelah dan penat
Niscaya di akhirat kelak kita akan terhindar dari laknat
(06 April 2012)


WAHAI DIRI XXIII


Wahai diri jadi kini engkau mesti lebih bijak

Jangan berubah dimanapun kakimu kau berpijak

Jangan karena kekuasaanmu lalu engkau beranjak
Apapun yang menjadi keinginanmu engkau bajak

Wahai diri tetaplah bijak meski engkau telah diatas
Jangan jadikan kekuasaanmu tuk mencari jalan pintas
Karena engkau sendiri tahu bahwa itu tidaklah pantas
Tetaplah syukuri milikmu walauoun hanya seutas

Wahai diri jika engkau bijak maka engkau akan disanjung
Kebahagiaan yang tak ternilai akan senantiasa berkunjung
Jika telah seperti itu jangan sekali-kali engkau lancung
Bila engkau tak menghendaki dirimu kena hukum pancung
(06 April 2012)

WAHAI DIRI XXII


Wahai diri menghadapi kehidupan ini jangan terlalu serius
Agar diri dengan gemerlap dunia tidak terlalu ambisius
Cerdaskan hati cerdaskan pikiran agar senantiasa genius
Maka dengan tipu daya dunia dirimu tidak mudah terbius

Wahai diri jangan pula menghadapi kehidupan ini dengan santai
Karena sikap santai akan membuatmu dirimu menjadi lalai
Dan pada akhirnya banyak harapan dan cita-cita tak tergapai
Maka segeralah kobarkan semangatmu sebelum semuanya usai

Wahai diri tahukah bahwa yang baik itu yang pertengahan
Dengan hidup pertengahan tak akan muncul rasa kepongahan
Senantiasa syukur terucap tanpa ada sedikitpun rasa kejengahan
Dan dirasa dunia ini indah walau hanya sebuah persinggahan
(05 April 2012)

WAHAI DIRI XXI


Wahai diri maafkan aku yang telah berbuat lengah
Karena kelengahanku aku khilaf menjadi sedikit pongah
Hingga kulihat dan kurasakan engkau nampak jengah
Janji kuperbaiki salahku agar engkau kembali sumringah

Wahai diri itu kulakukan sungguh tanpa dengan sengaja
Mungkin itu karena aku tak tahan dengan puji dan puja
Padahal niatku satu saja yakni berpribadi yang bersahaja
Namun tetap saja aku tak bisa menguasai nafsu yang meraja

Wahai diri aku janji itu tak akan kembali terulang
Rasa pongah yang bersarang dalam dada akan jauh kubuang
Akan kusapu bersih yang terselip dalam setiap rongga dan ruang
Kumohon pada Illahiy agar aku masih diberi waktu luang
(05 April 2012)

WAHAI DIRI XX



Wahai diri sudahkah hari ini engkau bersedekah
Tahukah dengan bersedekah rezeki kita akan berkah
Akan hilang pula dalam diri kita sifat serakah
Dengan bersedekah maka nikmatpun akan bertambah

Wahai diri jangan takut dengan sedekah harta akan berkurang
Dengan bersedekah hidup kita akan bersinar terang benderang
Nikmatnya akan terasa di hari akhirat nanti juga sekarang
Nikmatnya akan bertambah jika dalam dada iman bersarang

Wahai diri bersedekahlah selagi ada orang yang mau menerima
Kare suatu saat orang-orangpun akan berlomba ingin berderma
Namun jangan lupa bersedekah yang ikhlas dari relung sukma
Agar apa yang kita lakukan itu tidak sia-sia dan percuma
(04 April 2012)

WAHAI DIRI XIX


Wahai diri yang penuh semangat bergelora
Sanggupkah menjaga lisanmu untuk tidak banyak bicara
Bukan maksudku membuatmu diam bagai terpenjara
Namun aku tak ingin karenanya terjadi huru hara

Wahai diri aku khawatir lisanmu berkata yang tidak benar
Kutakutkan karena dari perkataan itu akan terjadi ribut dan onar
Bila sudah terjadi seperti itu maka dirimu tak lagi bersinar
Aku ingin senantiasa selamanya dirimu ceria berbinar

Wahai diri buatlah dengan lisanmu semuanya merasa senang 
Jagalah jangan sampai lisanmu membuat air mata berlinang
Jadikanlah perkatanmu bagi semua orang menjadi penenang
Dengan begitu setiap saat dirimu akan senantiasa dikenang
(04 April 2012)

WAHAI DIRI XVIII


Wahai diri segeralah rezekimu engkau jemput
Jangan terus terlena dalam hangatnya selimut
Mari dengan semangat dalam dada kita sambut
Agar setidaknya kita bisa keluar dari kemelut

Wahai diri rezeki tidak begitu saja datang kepada kita
Namun harus diburu diserbu dengan sebentuk karya nyata
Niscaya Allah akan mengabulkan apa yang kita minta
Jangan lupa senantiasa do'a kita panjatkan sebagai senjata

Wahai diri jika rezeki belum juga datang menghampiri
Berbaik sangkalah mungkin dia akan datang esok hari
Jangan berputus asa apalagi harus sampai bunuh diri
Berusaha terus dan berdo'a kepada Sang Maha Pemberi
(04 April 2012)

WAHAI DIRI XVII


Wahai diri mengapa wajahmu terlihat rusuh
Sepertinya engkau dikejar bayangan musuh
Ataukah dengan air wudlu tidak terbasuh
Hingga terlihat sekali begitu sangat lusuh

Wahai diri kulihat mengapa wajahmu berkerut-kerut
Hingga nampak kulitmu disana sini kendur berkeriput
Apa karena banyak persoalan dalam dirimu bergelayut
Atau karena tak tahan dengan dunia yang carut marut

Wahai diri mengapa kau risaukan keadaan dunia (kekayaan)
Apakah itu akan membuatmu tenggelam dalam bahagia
Bukankah kau pernah bilang duniamu tidak akan setia
Bangkitlah jangan karena dunia hidupmu menjadi sia-sia
(04 April 2012)

WAHAI DIRI XVI


Wahai diri jangan kau larutkan dirimu dalam kesedihan
Karenanya engkau akan tenggelam dalam kesusahan
Jangan biarkan dirimu menguras banyak air mata
karena itu akan membuatmu sangat menderita

Wahai diri jangan kau larutkan dirimu dalam duka nestapa
Tak selamanya duka dalam kehidupan kita menimpa
Dia datang bukan untuk membuat diri kita binasa
Tapi untuk membuat sikap dan diri kita menjadi dewasa

Wahai diri kesedihan itu akan berganti dengan bahagia
Yakinlah bahwa kesedihan itu juga merupakan karunia
Karunia yang sangat berharga dari Sang Maha Pencipta
Karunia yang menghantarkan kita dalam meraih cita-cita
(02 April 2012)

WAHAI DIRI XV


Wahai diri kini segeralah basuh wajahmu dengan air wudlu
Untuk segera menghadap kepada-NYA dengan bertawadlu
Semoga karena itu dosa-dosamu bersih terbasuh tercuci
Semoga pula hati dan jiwamu tak lagi rapat terkunci

Wahai diri kini segeralah engkau kepada-NYA bersimpuh
Mohonlah agar senantiasa lurus jalan yang kau tempuh
Tak mengapa jika harus bertemu dengan rintangan
Karena hidup tak semudah membalikkan telapak tangan

Wahai diri kini segeralah lepaskan segala kesombongan
Agar dari-NYA engkau mudah mendapatkan pertolongan
Usahakan dirimu di dunia ini menjadi orang yang bermanfaat
Niscaya di akirat kelak engkau mendapatkan syafaat
(30 Maret 2012)

WAHAI DIRI XIV


Wahai diri mengapa engkau berbuat bodoh
Sampai relakan dirimu hingga tergopoh-gopoh
Tak baik meski itu hanya sebuah seloroh
Tetap saja itu namanya engkau telah ceroboh

Wahai diri mengapa engkau tega berbuat aniaya
Apakah dirimu sudah tak mau lagi dipercaya
Engkau sungguh telah berbuat sesuatu yang bahaya
Sadarlah bahwa engkau tak selamanya berjaya

Wahai diri mengapa engkau tak lagi berperasaan
Apa hanya karena engkau sudah punya banyak kekuasaan
Jangan jadikan kekuasaanmu menjadi sumber keleluasaan
Lihat, karena ulahmu banyak orang dalam keputusasaan
(30 Maret 2012)

WAHAI DIRI XIII


Wahai diri aku tak ingin engkau terlihat pengecut
Dengan tantangan dunia saja engkau sudah takut
Bukankah kau pernah bilang dunia ini ingin kau tuntut
Tapi mengapa kini semangatmu terlihat surut

Wahai diri aku tak ingin engkau terlihat lemah
Karena aku takut engkau mudah terjamah
Berlindunglah senantiasa kepada Yang Maha Rahmah
Agar engkau senantiasa selamanya istiqamah

Wahai diri aku tak ingin engkau terlihat rusuh
Karena aku tak mau engkau menjadi lusuh
Bagaikan terperangkap dalam sarang musuh
Segera bersimpuh agar jiwamu segar terbasuh
(30 Maret 2012)

WAHAI DIRI XII



Wahai diri jangan karena gelombang kecil engkau terbawa arus
Bukankah engkau senantiasa ingin hidup di jalan yang lurus
Maka sebelum karenanya engkau tenggelam dan terjerumus
Jadikan dalam hidup Al Qur'an dan Hadits sebagai kamus

Wahai diri tidaklah heran jika jalan hidup kita bergelombang
Namun janganlah pernah engkau cemas dan juga bimbang
Hiaslah kehidupan ini dengan dunia dan akhirat yang berimbang
Niscaya hidupmu di dunia tak akan lagi terasa mengambang

Wahai diri kerasnya gelombang hidup tak akan pernah berhenti
Dia akan berhenti dengan sendirinya jika kehidupan ini mati
Maka jalani kehidupan ini dengan penuh cermat dan teliti
Niscaya kebahagian kelak akan kau genggam dengan pasti
(28 Maret 2012)

WAHAI DIRI XI


Wahai diri janganlah berharap sesuatu yang tak pasti
Karena itu akan membuatmu lama menanti-nanti
Hadapilah sesuatu didepanmu yang memang pasti
Walau memang tak sesuai dengan harapan hati

Wahai diri walau kenyataan tak sesuai dengan harapan
Ingatlah bahwa itulah lika-liku dalam kehidupan
Yakinlah bahwa disan terbentang masa depan
Bangunlah sebelum datang kepadamu kegelapan

Wahai diri kini terimalah semuanya dengan rasa syukur
Jangan karena ambisimu engkau kemudian hancur
Menerima dengan rasa syukur menjauhkanmu dari takabur
Niscaya kepadamu kebahagiaan akan berlimpah bertabur
(28 Maret 2012)

WAHAI DIRI X


Wahai diri jangan terlalu sering melihat keatas
Aku khawatir pikiran buruk akan datang melintas
Aku takut karenanya engkau menggunakan jalan pintas
Melakukan sesuatu yang tak wajar dan tak pantas

Wahai diri ada baiknya engkau menundukkan pandangan
Namun jangan pula engkau lakukan berkepanjangan
Karena khawatir larut dan tenggelam dalam angan-angan
Yang menimbulkan alam pikiran dalam kekosongan

Wahai diri hidup itu baiknya sederhana tapi berkah
Nikmat saat terpejam, terjaga, terdiam dan melangkah
Niscaya dalah diri menghilang sifat dan nafsu serakah
Terjaga etika, tatakrama dalam berucap dan bertingkah
(28 Maret 2012)

WAHAI DIRI IX


Wahai diri tidak tertarikkah engkau dengan kebaikan
Bukankah telah diseur kepadamu tentang nikmatnya kebajikan
Namun mengapa masih saja engkau menyukai kemaksiatan
Bukankah itu akan menjerumuskanmu ke dalam kesesatan

Wahai diri tidakkah engkau segera beranjak bangkit
Bukankah engkau telah tahu siksa akhirat itu amat sakit
Bangkitlah segera sebelum semuanya menjadi terlambat
Bangkitlah sebelum tertutup untukmu pintu taubat

Wahai diri tidakkah dirimu tergiur indahnya taman syurga
Taman yang akan membuatmu lenalah seluruh jiwa dan raga
Taman syurga yang telah dijanjikan Allah bagi orang istiqomah
Pada sunnah Allah dan Rasul-Nya hingga imannya tak lemah
(27 Maret 2012)

WAHAI DIRI VIII


Wahai diri janganlah terlalu engkau berprasangka
Apalagi prasangka buruk karena akan membawa petaka
Belajarlah senantiasa dirimu untuk berpikiran positif
Jangan karena persoalan sepele engkau menjadi sensitif 

Wahai diri janganlah lisanmu kau gunakan untuk memaki
Tahukah bahwa itu akan menghilangkan sebagian rezeki
Karena caci maki akan menimbulkan banyak konflik
Konflik yang membuat hidupmu bertambah pelik

Wahai diri jagalah dirimu ketika bertingkah dan bersikap
Jangan sampai orang lain tersakiti dengan apa yang kau ucap
Karena itu akan sangat menyinggung hati dan perasaan
Dan karenanya akan memutuskan tali persaudaraan
(26 Maret 2012)

WAHAI DIRI VII


Wahai diri kepadamu telah datang banyak peringatan
Itu karena tak ingin engkau berada dalam kesesatan
Namun mengapa masih saja engkau terbuai terlena
Oleh keindahan dunia yang sifatnya fatamorgana

Wahai diri bangunlah dari mimpi tidurmu yang lelap
Terangilah jalanmu yang telah mulai nampak gelap
Jangan terkecoh oleh kemewahan dunia yang gemerlap
Redamlah dengan berdzikir agar nafsumu tak kalap

Wahai diri bangkitlah sebelum engkau jatuh tersungkur
Jadikanlah apa yang sudah kamu raih sebagai bahan tafakur
Sedekahkanlah sebagian hartamu sebagai rasa syukur
Jangan karena harta lalu kepadaNYA engkau menjadi kufur
(25 Maret 2012)

WAHAI DIRI VI


Wahai diri mengapa masih saja engkau bersikap arogan
Bukankah itu akan membuat orang menjadi tak segan
Sehingga orang lain bersikap sopanpun menjadi enggan
Tak ada gunanya engkau menyandang gelar juragan

Wahai diri apakah sikap sopan darimu sudah luntur
Atau iman daklam dadamu kian saja mengendur
Jangan karena jabatan semuanya hilang gugur
Aku tahu karena kepada-NYA engkau kurang bersyukur

Wahai diri tahukah di dunia ini tak ada yang abadi
Jika Allah menghendaki jadi maka akan terjadi
Tumbuhkan kembali iman dalam dirimu yang menjadi sendi
Yang menumbuhkan keyakinan kepada Sang Pemilik Ardi 
(25 Maret 2012)

WAHAI DIRI V


Wahai diri mengapa engkau terlihat murung
Bagai burung dalam sangkar yang terkurung
Mana wajahmu yang senantiasa terlihat cantik
Juga candamu yang membuat tawa menggelitik

Wahai diri bukankah rasa murung membuatmu sakit
Karena banyak kejadian dan peristiwa tang terungkit
Bangkitlah karena melihatmu begini aku sangat cemas
Mana tawamu yang membuat orang menjadi gemas

Wahai diri aku ingin senantiasa engkau bergairah
Karena akan banyak rahmat dan karunia-NYA tercurah
Tak akan pernah ada rasa ragu dan juga bimbang
Dan menjauhlah suara-suara yang bernada sumbang
(25 Maret 2012)

WAHAI DIRI IV


Wahai diri apakah engkau sudah tak lagi punya nurani
Lihatlah karena ulahmu banyak korban disana sini
Sungguh engkau sudah tak lagi punya rasa peduli
Mungkinkah karena pesona dunia engkau sudah terbeli

Wahai diri mengapa nuranimu kini sudah tak lagi tajam
Sehingga engkau tak merasa salah telah tega berbuat kejam
Apakah tak terbetik nuranimu melihat nyawa-nyawa sekarat
Apakah engkau tak takut kelak siksaan berat akan menjerat

Wahai diri apakah benar nuranimu kini sudah tumpul
Tapi aku heran mengapa juga keinginanmu mudah terkabul
Namun segeralah engkau sadar mungkin itu suatu peringatan
Bangunlah segera sebelum jauh terjerumus dalam kesesatan
(24 Maret 2012)



WAHAI DIRI III


Wahai diri bantu aku menjalani hidup
Pancarkan cahayamu jangan sampai meredup
Dengan detak jantung yang masih berdegup
Hadapi kenyataan hidup haruslah sanggup

Wahai diri bantu aku untuk bangkit
Tak mengapa walau harus bersakit-sakit
Mari dengan kebaikan kehidupan kita rakit
Insyaallah kebahagiaan akan terungkit

Wahai diri bantu aku untuk bisa berdiri
Berdiri mandiri diatas kaki sendiri
Tak mengapa walau harus menahan nyeri
Kuyakin kelak kehidupan akan indah berseri

Wahai diri bantu aku menyelesaikan masalah
Sungguh dengan kehidupan ini aku tak mau kalah
Biarlah disaat sekarang ini aku sedikit lelah
Karena kuyakin ini merupakan suatu celah

Wahai diri bantu aku untuk semangat
Tak mengapa walau harus bercucuran keringat
Asalkan kehidupan ini kurasakan senantiasa hangat
Dan akhirnya teraihlah kebahagiaan yang amat sangat
(24 Maret 2012)

JIKA TERLANJUR DOSA


Jika diri terlanjur penuh dosa
Janganlah engkau berputus asa
Bersimpuhlah dihadapan yang Kuasa
Agar kelak diri tak binasa

Jika terlanjur dosa cermatlah berpikir
Larilah kepada-NYA lalu berdzikir
Jangan lantas kepada-NYA mungkir
Agar kelak diri tiada tersingkir

Jika dosamu teramat besar
Janganlah diri menjadi gusar
Pintu taubat terbuka lebar
Percayalah kasih Allah sangat besar
(24 Maret 2012)

BAHAGIA


Bahagia bukan berarti banyak harta
Bahagia tidak membuat orang lain menderita
Bahagia mampu menghapuskan air mata
Karena bahagia berati punya banyak cinta

Bahagia bukan karena menjadi orang yang istimewa
Bahagia sanggup membuat orang lain tertawa
Bahagia bisa membuang jauh rasa kecewa
Hingga matipun senyum bahagia bisa terbawa

Bahagia bukan berarti karena banyak uang
Bahagia karena memanfaatkan waktu luang
Bahagia adalah bebas untuk berkarya dan berjuang
Dan tak sedikitpun waktu yang tersisa dan terbuang

Bahagia bukan berarti semua bisa kita beli
Bahagia bisa berbagi dengan sesama karena rasa peduli
Bahagia mampu melihat penderitaan orang lain dengan jeli
Dan syukurpun terucap karena diri mampu untuk dikendali

Bahagia bukan berarti semua keinginan kita dapat
Bahagia bukan pula mendapatkan sesuatu dengan cepat
Bahagia mampu melakukan sesuatu dengan cermat
Dan lengkaplah jika dalam dada iman senantiasa tersemat
(23 Maret 2012)