Selasa, 12 Maret 2013
AIR MATA
Pedih mata ini sepertinya hendak mengeluarkan air mata
Dia lalu akan menetes jika merasakan tuannya menderita
Tak peduli mengurangi kecantikan wajah tuannya yang jelita
Mengalir di kedua belah pipi tuannya tanpa berkata-Kata
Dan lega rasanya jika dia telah mengalir dengar deras
Namun dia tak pernah habis meski dia telah terkuras
Bahkan sepertinya mengering bagaikan mata ini diperas
Lalu setelah itu meninggalkan sebuah tanda yang mengeras
Tak pernah kuharapkan kembali di mata ini berlinang
Namun lagi-lagi dia lalu kembali menjadi pemenang
Lalu di kedua bola matapun dia diam-diam menggenang
Dan lagi-lagi tak kusesali karena dia jiwaku kembali tenang
Dia datang tak hanya saat sedih juga saat diri ini bahagia
Saat menyambut hari esok ataupun saat nostalgia
Kedatanganmu bukan dalam suatu bentuk rahasia
Jika kurenungi sungguh dia sosok watak yang ksatria
Akh air mata... jika engkau datang harus tepat waktu
Jangan karenamu jiwaku lalu menjadi tiada menentu
Meski kuakui kedatanganmu seringkali membantu
Namun auga akibatmu tak jarang membuat hari menjadi buntu
(11 November 2012)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar