Selasa, 12 Maret 2013

BIJAKSANA MENGHADAPI MUSIBAH


Suatu ketika saat kita tertimpa sebuah musibah
Nyaris kepercayaan dalam diri ambruk dan rebah
Meski telah dikuatkan diri menerima dengan tabah
Tetap saja air mata di pipi mengalir bersimbah
Dan apa yang telah terjadi tak mungkin dapat dirubah

Saat musibah datang bertubi-tubi menghampiri
Dengan rasanya yang nyeri dalam dada menari-nari
Ingin rasanya diri pergi jauh berlari menghindari
Karena tak tahan sakitnya melebihi tertusuk duri
Namun kubertahan karena hal itu tak kan lestari

Sulit rasanya menerima musibah sebagai ujian
Sering tak sadar menghadapinya dengan cacian
Tak jarang jalan sesat ditempuh sebagai pelarian
Seolah bahwa yang menderita hanya kita sendirian
Padahal dari yang Kuasa kita tengah mendapat perhatian

Selayaknya musibah dihadapi dengan pikiran positif
Namun keluhan dan keluhan yang terlontar karena rasa sensitif
Sulit rasanya menghadapi musibah dengan jiwa yang sportif
Sedikitpun tak pernah terlintas dalam pikiran untuk berjiwa arif
Terlupa bahwa dibalik itu ada kenikmatan dari Sang Maha Latif 

Seandainya saja mampu menyikapi musibah dengan bijaksana
Dipastikan tak akan pernah ada hati yang sedih dan merana
Karena hati yang ikhlas menerima keluh kesahpun sirna
Dan menerima musibah sebagai pelajaran bukan sebagai bencana
Lalu untuk mencapai pemecahannyapun akan mudah terlaksana
(14 Desember 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar