Kini ingin kupilah dan pilih aksara demi aksara
Akan kurangkai menjadi kata yang bersuara
Suara yang suatu hari menjadi lentera
Lentera hati dan jiwa yang didera lara
Kini juga ingin kupilah kata menjadi kalimat
Kalimat yang senantiasa dalam lubuk jiwa tersemat
Walau bukan kalimat yang mengandung keramat
Namun kalimat yang akan membawa selamat
Kini kalimat itu telah selesai kurangkai
Kusiapkan rotan tuk kubuatkan bingkai
Agar bermakna bila kalimat itu kelak terurai
Hingga babak demi babak kembali usai
(01 Januari 2012)
Sabtu, 31 Desember 2011
Jumat, 30 Desember 2011
TUTUP TAHUN
Hari ini saatnya kita tutup tahun
mari langkah kaki kita ayun
Seiring irama riang mengalun
Biarkan sejenak menyirami ubun-ubun
Mari warnai diri dengan kebahagiaan
Hilangkan raut wajah kedukaan
Hiasi wajah penuh dengan keceriaan
jadikan diri penuh kebanggaan
Mari hari ini kita bertafakur
Agar terjauh dari rasa kufur
Dekatkan diri dengan rasa syukur
Atas nikmatNYA yang tak terukur
Tutup tahun sebarkan senyum
Senyum merekah yang ranum
tebarkan wangi jiwamu yang harum
hingga menebar je rongga sumsum
Tutup tahu dengan hati yang legawa
Biar saja tahun lalu kita kecewa
Mungkin tahun depan kita menjadi istimewa
Lipurlah lara dalam sukma dan jiwa
Susun rencana di tahn mendatang
Suarakan harapan kita dengan lantang
Jangan pedulikan halanag dan rintang
Asalkan mita bukan tuk jadi penentang
Tahun depan pasti akan indah
Segalanya akan menjadi mudah
Tak lupa perkuat diri dengan ibadah
Agar hiduptak dihadang rasa gundah
(31 Desember 2011)
mari langkah kaki kita ayun
Seiring irama riang mengalun
Biarkan sejenak menyirami ubun-ubun
Mari warnai diri dengan kebahagiaan
Hilangkan raut wajah kedukaan
Hiasi wajah penuh dengan keceriaan
jadikan diri penuh kebanggaan
Mari hari ini kita bertafakur
Agar terjauh dari rasa kufur
Dekatkan diri dengan rasa syukur
Atas nikmatNYA yang tak terukur
Tutup tahun sebarkan senyum
Senyum merekah yang ranum
tebarkan wangi jiwamu yang harum
hingga menebar je rongga sumsum
Tutup tahu dengan hati yang legawa
Biar saja tahun lalu kita kecewa
Mungkin tahun depan kita menjadi istimewa
Lipurlah lara dalam sukma dan jiwa
Susun rencana di tahn mendatang
Suarakan harapan kita dengan lantang
Jangan pedulikan halanag dan rintang
Asalkan mita bukan tuk jadi penentang
Tahun depan pasti akan indah
Segalanya akan menjadi mudah
Tak lupa perkuat diri dengan ibadah
Agar hiduptak dihadang rasa gundah
(31 Desember 2011)
HIDUP PENUH PELUANG
Hidup ini sangat indah, buatlah diri kita nyaman
Jangan cemberut berikan selalu satu senyuman
Tebarkan keramahan agar diri selalu jadi idaman
Hidup senantiasa penuh dengan rahasia dan intrik
Dimana kita harus punya segudang strategi dan trik
Agar diri kita senantiasa penuh dengan daya tarik
Tahukah sahabat... kita hidup harus punya
tekad
Tapi jangan sampai pernah hidup ini hanya modal nekad
Maka dari itu, mari kita luruskan niat dalam beri'tikad
Hidup jangan menoleh kebelakang tapi lurus
kedepan
Agar bisa meraih semua cita-cita dan segala harapan
Maka, berjuanglah terus tuk keberhasilah di masa
depan
Hidup ini menatap kedepan bukan kebelakang
Bebaskan pikiranmu, jangan pernah kau kekang
Pikiran kacau perasaan kalut biarkan dia hengkang
Sesungguhnya hidup
kita penuh dengan banyak peluang
Dan tentunya kita harus senantiasa tetap berjuang
Tekadkan dalam hati jangan ada waktu yang terbuang (22 oktober 2011)
Dan tentunya kita harus senantiasa tetap berjuang
Tekadkan dalam hati jangan ada waktu yang terbuang (22 oktober 2011)
CERMATI HIDUP
Jangan
kau anggap hidup ini sebuah penderitaan
Karena
senantiasa kita dihantui rasa kedukaan
Dan
sangat dekat dengan sifat keputusasaan
Berpikir
positiflah supaya mudah raih kebahagiaan
Jangan
hiasi hidup kita dengan penuh rasa benci
Karena
akan timbul prahara karena saling mencaci
Jalin
silaturahim dengan ikhlas dan hati yang suci
Selanjutnya
dzikir kepada Allah sebagai do'a dan kunci
Hadapi
hidup ini jangan menyerah lalu merasa lelah
Karena
berarti kita sudah menjadi manusia yang kalah
Jangan
pernah takut berbuat walaupun ternyata salah
Maka
mohon senantiasa petunjuk jalan kepada Allah
Jangan coba-coba tuk hidup
serakah
Karena kan berakibat salah dalam melangkah
Jaga senantiasa tutur kata sikap dalam bertingkah
Agar hidup yang kita jalani mendapat berkah
Karena kan berakibat salah dalam melangkah
Jaga senantiasa tutur kata sikap dalam bertingkah
Agar hidup yang kita jalani mendapat berkah
Hidup
ini sangat sulit untuk diterka dan ditebak
Bagaikan
berjalan di lautan yang berombak
Namun
jangan menyerah bagaikan dihadang tombak
Insyaalloh
rahasiaNYA lambat laun kan tersibak
Hidup ini harus benar-benar kita nikmati
Agar tiada menyesal kelak setelah mati
Namun jangan lupa jalan hidup harus dicermati
Biar kita selamat di kehidupan akhirat nanti
Agar tiada menyesal kelak setelah mati
Namun jangan lupa jalan hidup harus dicermati
Biar kita selamat di kehidupan akhirat nanti
(22 oktober 2011)
TIPU DAYA DUNIA
Dunia ini penuh dengan kepalsuan
Disibukkan dengan berbagai macam tiruan
Bahkan kadangkala dipoles dengan tipuan
Semua dilakukan tuk mencapai sebuah tujuan
Dunia ini dipenuhi dengan janji-janji
Demi tegak berkibar megah sehelai panji
Tak perduli walau harus berbuat keji
Yang penting janji sudah selesai tersaji
Dunia ini penuh dengan tipu daya
yang bisa membuat kita tiada berdaya
Maka jangan pernah berhenti tuk berupaya
Awali dengan basmalah bila hendak berkarya
yang bisa membuat kita tiada berdaya
Maka jangan pernah berhenti tuk berupaya
Awali dengan basmalah bila hendak berkarya
(22 oktober 2011)
KEBAHAGIAAN YANG TERTUNDA
Jauh dilubuk hati yang paling dalam
Cintaku tlah terperosok tenggelam
Melirik jauh kemasa yang tlah silam
Kehidupan cintaku begitu hitam kelam
Kini cintaku telah tumbuh dan bangkit
Seolah sembuh dari serbuan rasa sakit
Dan kini kucoba lagi cintaku kurakit
Agar sakit cintaku tak
lagi berjangkit
Di dalam bathin telah
jelas tertulis
Tentang sebentuk cinta
yang kau lukis
Jangan pernah sampai habis
terkikis
Karena kan menyisakan luka
dan tangis
Dalam dada cinta tlah
bergelora
Menyapa hati yang sedang
membara
Tiada lelah mengarungi
luas samudera
Tiada peduli cobaan datang
mendera
Saat kuterdiam dalam bisu meragu
Duduk termenung menopang dagu
Berapa lama lagi harus menunggu
Satu jam, satu hari atau satu minggu
Masih kusimpan seribu asa dalam dada
Walau cobaan selalu datang melanda
Kuyakin duka derita pasti kan jua reda
Kedukaan itu kebahagiaan yang tertunda
(22 oktober 2011)
SELAMAT DATANG TAHUN BARU
Telah tiba saatnya untuk kita berpisah
Berpisah meninggalkan berbagai kisah
Hingga membuat mata ini menjai basah
Bukan karena diri dihantam susah
Kini telah hampir tiba di depan mata
Setelah sekian lama terlunta-lunta
Dengan waktu separuh renta
Datang menghampiri tanpa diminta
Saatnya meninggalkan banyak kenangan
Walau sedikit saja raih kemenangan
Karena masih tertinggal banyak angan-angan
Kepadamu hamba senantiasa tadahkan tangan
Tiba saatnya gairah jiwamu kusongsong
Bukan hanya dengan omong kosong
Bukan pula dengan erangan yang melolong
namun dengan bantuang Sang Penolong
Saatnya hamparkan harapan di tahun ini
Harapan yang akan senantiasa setia menemani
Menemani tanpa sedikitpun diri terbebani
Karena telah kusiapkan semuanya kujalani
Tahun dua ribu dua belas selamat datang
kedatanganmu tak akan pernah bisa ditentang
Karena disana harapanku indah terbentang
Tiada gentar walau banyak halang dan rintang
Rabb... akhirnya hamba memohon kepadaMU
Hamba memohon pertolongan kepadaMU tiada jemu
Permohonan hamba bukanlah permohonan yang semu
Namun permohonan yang telah hamba ramu dengan ilmu
(30 Desember 2011)
Berpisah meninggalkan berbagai kisah
Hingga membuat mata ini menjai basah
Bukan karena diri dihantam susah
Kini telah hampir tiba di depan mata
Setelah sekian lama terlunta-lunta
Dengan waktu separuh renta
Datang menghampiri tanpa diminta
Saatnya meninggalkan banyak kenangan
Walau sedikit saja raih kemenangan
Karena masih tertinggal banyak angan-angan
Kepadamu hamba senantiasa tadahkan tangan
Tiba saatnya gairah jiwamu kusongsong
Bukan hanya dengan omong kosong
Bukan pula dengan erangan yang melolong
namun dengan bantuang Sang Penolong
Saatnya hamparkan harapan di tahun ini
Harapan yang akan senantiasa setia menemani
Menemani tanpa sedikitpun diri terbebani
Karena telah kusiapkan semuanya kujalani
Tahun dua ribu dua belas selamat datang
kedatanganmu tak akan pernah bisa ditentang
Karena disana harapanku indah terbentang
Tiada gentar walau banyak halang dan rintang
Rabb... akhirnya hamba memohon kepadaMU
Hamba memohon pertolongan kepadaMU tiada jemu
Permohonan hamba bukanlah permohonan yang semu
Namun permohonan yang telah hamba ramu dengan ilmu
(30 Desember 2011)
TAHUN BARU DUA RIBU DUA BELAS
Tahun dua ribu dua belas akan segera tiba
Namun masih saja hatiku menghiris menghiba
Walau banyak do'a dan usaha telah kucoba
Ya allah... ampunkanlah segala dosa hamba
Tahun dua ribu dua belas kini akan kusambut
Dengan do'a dan harapan dia akan kujemput
Berharap tahun mendatang tak lagi berkabut
Dan hilang sirna rasa takut dan kalut
Tahun dua ribu dua belas tahun baru
Kujelang kusambut dengan penuh haru
Biar tahunmu menjadi tahun yang seru
Tahun yang terbebas dari salah dan keliru
(30 desember 2011)
Namun masih saja hatiku menghiris menghiba
Walau banyak do'a dan usaha telah kucoba
Ya allah... ampunkanlah segala dosa hamba
Tahun dua ribu dua belas kini akan kusambut
Dengan do'a dan harapan dia akan kujemput
Berharap tahun mendatang tak lagi berkabut
Dan hilang sirna rasa takut dan kalut
Tahun dua ribu dua belas tahun baru
Kujelang kusambut dengan penuh haru
Biar tahunmu menjadi tahun yang seru
Tahun yang terbebas dari salah dan keliru
(30 desember 2011)
KENANGAN DI TAHUN DUA RIBU SEBELAS
Tahun dua ribu sebelas tahun penuh kenangan
Kenagan manis dan juga pahit karena kehilangan
Kuharap ini pertanda akan datang suatu kemenangan
Tahun dua ribu sebelas menyimpan banyak cerita
Cerita berbau suka hingga berbau derita
Keduanya sama menguras banyak air mata
Tahun dua ribu sebelas tahun banyak rencana
Walau banyak yang belum terlaksana
Namun itu membuat diri lebih bijaksana
(30 Desember 2011)
Kenagan manis dan juga pahit karena kehilangan
Kuharap ini pertanda akan datang suatu kemenangan
Tahun dua ribu sebelas menyimpan banyak cerita
Cerita berbau suka hingga berbau derita
Keduanya sama menguras banyak air mata
Tahun dua ribu sebelas tahun banyak rencana
Walau banyak yang belum terlaksana
Namun itu membuat diri lebih bijaksana
(30 Desember 2011)
Kamis, 29 Desember 2011
USAILAH TAHUN DUA RIBU SEBELAS
Tahun dua ribu sebelas hampir habis
Semua itu tak bisa lagi untuk ditepis
Kuharap semua harapanku tidak menipis
Karena kurasa masih banyak harapan berlapis
Sehari lagi waktumu kini masih tersisa
Kuharap menyisakan banyak menyimpan asa
Asa yang telah dititipkan yang Maha Kuasa
Biarlah asa itu kujelang di hari lusa
Tahun dua ribu sebelas hampir berujung
Tahun dua ribu dua belas akan segera berkunjung
Asa dan harapanku aklan tinggi kujunjung
Ikhlas kulakukan bukan karena ingin tersanjung
Tahun dua ribu sebelas akan segera usai
Banyak sekali air mata yang berderai
Bukan karena harapan belum tergapai
Namun karena diri masih saja lalai
(30 Desember 2011)
Semua itu tak bisa lagi untuk ditepis
Kuharap semua harapanku tidak menipis
Karena kurasa masih banyak harapan berlapis
Sehari lagi waktumu kini masih tersisa
Kuharap menyisakan banyak menyimpan asa
Asa yang telah dititipkan yang Maha Kuasa
Biarlah asa itu kujelang di hari lusa
Tahun dua ribu sebelas hampir berujung
Tahun dua ribu dua belas akan segera berkunjung
Asa dan harapanku aklan tinggi kujunjung
Ikhlas kulakukan bukan karena ingin tersanjung
Tahun dua ribu sebelas akan segera usai
Banyak sekali air mata yang berderai
Bukan karena harapan belum tergapai
Namun karena diri masih saja lalai
(30 Desember 2011)
SELAMAT TINGGAL TAHUN DUA RIBU SEBELAS
Hari berganti hari terasa cepat
Minggupun berganti seperti melompat
Bulan berputar seperti tak terhambat
Akhirnya tahunpun datang merambat
Harapan belum juga hendak menghampiri
Ketika kusongsong seolah dia berlari
Mungkin terlalu banyak salah dalam diri
Namun diri tak akan lelah tuk mencari
Mungkin suatu saat di tahun depan
Akan kusongsong banyak harapan
Do'a dan usaha kubentang sebagai umpan
Akan kulayari semuanya dengan penuh kesiapan
Kusisipkan harapan indah di tahun baru
Kan kubuat langit senantiasa berwarna biru
Agar tak lagi kurasakan suasana haru
Dan harapan mudah tuk kusongsong kuburu
Selamat tinggal tahun dua ribu sebelas
Biarkan aku meninggalkanmu dengan ikhlas
Agar kelak di tahu dua ribu duabelas
Aku tal lagi malas dan tidak bantak memelas
(29 Desember 2011)
Minggupun berganti seperti melompat
Bulan berputar seperti tak terhambat
Akhirnya tahunpun datang merambat
Harapan belum juga hendak menghampiri
Ketika kusongsong seolah dia berlari
Mungkin terlalu banyak salah dalam diri
Namun diri tak akan lelah tuk mencari
Mungkin suatu saat di tahun depan
Akan kusongsong banyak harapan
Do'a dan usaha kubentang sebagai umpan
Akan kulayari semuanya dengan penuh kesiapan
Kusisipkan harapan indah di tahun baru
Kan kubuat langit senantiasa berwarna biru
Agar tak lagi kurasakan suasana haru
Dan harapan mudah tuk kusongsong kuburu
Selamat tinggal tahun dua ribu sebelas
Biarkan aku meninggalkanmu dengan ikhlas
Agar kelak di tahu dua ribu duabelas
Aku tal lagi malas dan tidak bantak memelas
(29 Desember 2011)
AKU BUKAN SIAPA-SIAPA
Saat angin malam datang
membuai
Membuai jiwa hingga
terkulai
Entah kapan semuanya
dimulai
Tiada ingat karena
hanyut dalam belai
Dan saat angin malam
mulai menusuk
Belum juga diri
diserang rasa kantuk
Padahal jiwa sudah
lelah dan suntuk
Namun mata masih saja
terbuka merajuk
Dan ketika angin malam
masih saja semilir
Terasa darahku dingin
berdesir
Kurasakan disisiku
engkau hadir
Menyapa jiwaku yang
kurasa getir
Rabb….. aku tahu, aku
bukanlah siapa-siapa
Aku hanyalah hambaMU
yang miskin papa
Senantiasa lemah tak
berdaya jika musibah menimpa
Walau sekedar
mengingatkan dengan menyapa
Rabb….. tak ingin
harapanku kosong hampa
Tak ada niatku kepadaMU
tuk lalai dan alpa
Namun masih saja diriku
terjerat dalam lupa
Ketika bau duniawi
datang menyerbu menerpa
(24
juli 2011)
MA’AFKAN
Maafkan bila hatimu terluka
Karena aku tak bisa terbuka
Karena aku dirimu berduka
Maafkan jika aku lari menghindar
Aku hanya ingin engkau sadar
Percaya pada Yang Maha Qadar
Maafkan aku lari bukan karena benci
Aku hanya tak ingin bibirku mencaci
Yang kan hilangkan makna cinta suci
Maafkan aku membuatmu menangis
Aku hanya tak ingin engkau egois
Bahwa cinta tak selamnya manis
Maafkan bukan maksudku untuk selingkuh
Aku hanya tak ingin engkau angkuh
Bahwa semua cinta bisa kau rengkuh
Maafkan jika aku membuatmu memelas
Karena aku tak ingin kau berbuat culas
Hanya karena cintamu tak kubalas
Maafkan bukan aku tak percaya
Dengan cinta dunia maya
Karena aku tak ingin teraniaya
(21 MEI 2011)
KEMANA LAGI DAKU MENGEMBARA
Walau diri terasa sangat letih dan juga lelah
Namun aku tak boleh begitu saja menyerah kalah
Karena bukan merupakan suatu dosa atau salah
Kemana lagi daku harus pergi mengembara
Tuk penuhi hasrat yang menggebu menggelora
Karena tak ingin hidupku nanti dalam sengsara
Lama kulalui Belum juga kutemui hakikat kehidupan
Mungkin karena belum tercapai sebuah harapan
Harapan
tentang indahnya kehidupan masa depan(05 MEI 2011)
Rabu, 28 Desember 2011
BUKAN BASA-BASI
Aku yang terobsesi
Dengan sebuah resolusi
Tuk memperkuat pondasi
berharap bisa menjadi reduksi
Agar hidup tak termanipulasi
Hanya karena satu posisi
Itu bukan karena emansipasi
Bukan pula basa-basi
Kuinginkan adanya variasi
Agar cerahlah suatu kondisi
Dan tercapailah suatu misi
Jadi kuli mangsi
Atau kerja kantoran berdasi
Tapi jangan jadikan emosi
Karena akan runtuhlah suatu tradisi
Dan tak temui satu solusi
Tuk mencapai sebuah prestasi
Yang mengakibatkan diri frustasi
(19 JUNI 2011)
AKANKAH….?????
Hatiku terasa sangat
sakit
Namun tak baik tuk
kuungkit
Karena tak ingin jadi
penyakit
Bathinku terasa
tertekan
Karena asa yang belum
kutemukan
Sampai-sampai tak enak
makan
Ragaku terasa melayang
Saat wajahmu datang
membayang
Sepertinya aku mabuk kepayang
Senyumku terasa kecut
Seperti terkena
cambukan pelecut
Mungkihkah aku seorang
pengecut
Pandanganku terasa
nanar
Hingga tiada lagi
terlihat berbinar
Akh… akankah mataku
kembali bersinar
(17 JUNI 2011)
AKU TERJEBAK
Saat aku terjebak
Dalam dunia yang penuh gejolak
Pesonanya membuatku terhenyak
Hingga diriku tersentak
Seolah kakiku tak berpijak
Mataku terbelalak
Jantungku seakan meledak
Ingin aku teriak
Namun hanya bisa dalam benak
Aku diam tak bergerak
Nafasku terasa sesak
Akh mengapa banyak orang tamak
Ingin aku membentak
Namun aku lemah kena gertak
Tak bisa aku berkata tidak
Bagaimana aku bisa bijak
Akh mungkin saja kelak
Aku tak lagi diperbudak
Oleh nafsu yang membajak
Biar nanti kupasung kupasak
Hingga adil dalam bertindak
(14 JUNI 2011)
AKU DILANDA CEMAS
Akh aku dilanda cemas
Karena asaku kandas
Ingin aku tegas
Namun gerakku terampas
Karena ulah yang culas
Bagaimana ini bisa kutindas
Sedang aku terkulai lemas
Pucat bagaikan kapas
Akh jangan biarkan aku terhempas
Aku tak ingin kandas
Karena karyaku belum tuntas
Walau aku telah kerja
keras
Apa karena aku kurang cerdas
Hingga aku mudah dilibas
Aku hanya bisa gemas
Aku tak bisa bertukas
Hanya airmata mengalir deras
Seolah hendak terkuras
Tangan diam-diam meremas
Meninggalkan luka yang berbekas
Bagaimana aku bisa terlepas
(14 JUNI 2011)
HINDARKAN AKU DARI KERAGUAN
Malam… hening… dalam
kebisuan
Hati… resah… dihantam
kepiluan
Karena… tak tertahankan
rasa kerinduan
Ketika…. teringat akan
pertemuan
Hadir…. Dalam satu perjamuan
Cinta dan kasih dalam
satu perpaduan
Ragu… menyeruak dalam
keheningan
Bimbang…. Tenggelam dalam
kebisingan
Dahaga…. Tersendat dalam
kekeringan
Beranjak aku dalam
kebimbangan
Yang tak henti bergelayut
dalam kegamangan
Bilakah aku menyambut
kedatangan
Menghindar aku dari
keraguan
Melenyapkan satu keakuan
Yang menghambat satu
kemajuan
(30 MEI 2011)
BERHARAP DALAM CEMAS
Aku berdiri mematung
Pikiranku terkatung-katung
Perlahan jariku menghitung
Aku masih jauh dari untung
Aku diam terpaku
Perasaanku terasa Kaku
Semangatku nyaris membeku
Menatap jalan yang penuh liku
Aku berharap cemas
Ragaku terasa lemas
Tenagaku seperti terkuras
Air mataku mengalir deras
Aku harus bangkit
Lalu lari ke atas bukit
Hindari serbuan penyakit
Yang terlihat kembali berjangkit
Aku masih ingin hidup
Walau dunia hampir meredup
Namun semangatku masih meletup
Namun kabut seolah menghalang menutup
Aku mulai rapuh
Jiwaku terasa lumpuh
Ku bersujudku lalu bersimpuh
Jalan mana yang harus kutempuh
(29 MEI 2011)
KUJAUHKAN HATI DARI RASA HASUD
Malam kembali datang
Hatiku semakin
meradang
Bahkan ingin sekali
menerjang
Lautan yang berbatu
karang
Namun aku lalu
berfikir
Mungkin ini yang
namanya takdir
Yang ditentukan Sang
Maha Qadir
Aku harus segera
berdzikir
Akan tetapi rasa itu
sulit kuhalau
Hatiku semakin
terbenam dalam galau
Membuat hidupku
menjadi kacau
Akh… apa aku sedang
mengigau…?
Akh… rasanya aku harus
bangkit
Takut ini menjadi
sebuah penyakit
Rasanya pasti akan
sakit
Bila harus terus
kuungkit
Namun aku semakin
bingung
Seperti yang sedang
linglung
Tersesat lalu
terkurung
Terduduk dalam
termenung
Ya Allah,,,, Tuhan
hamba
Jangan biarkan aku
menghiba
Dalam dunia yang penuh
coba
Yang kurasa pahit
seperti tuba
Ya Allah,,,, hamba
sadar
Selama ini hamba
selalu gusar
Kini hamba harus
mencoba tegar
Jalani hidup penuh
dengan sabar
Ya Allah… hidupku
belum berarti
Itu telah kuakui dalam
hati
Mungkin karena aku
belum mengerti
Tentang arti hidup dan
mati
Ya Allah…. kurasa
hidupku hampa
Hatiku dirasa miskin
papa
Namun kepadaMU aku tak
kan terlupa
Karena takut derita
kepadaku menimpa
Ya Allah…. Sang Maha
Pengatur
Tak ingin hidupku
ngelantur
Baik dalam bersikap
maupun bertutur
Karena aku inginkan
hidupku teratur
Ya Allah….kini kembali
aku bersujud
Aku ingin harapanku
terwujud
Dan kujauhkan hati ini
dari rasa hasud
Agar kuraih apa yang
kumaksud
Ya Allah…. Ya Robbal
‘aalamiin
Jadikan aku sebagai
seorang mukmin
Karena ingin hidup dan
matiku terjamin
Aamiin…. Aamiin… Ya
Robbal ‘aalamiin
(28 MEI 2011)
MENAHAN RESAH DALAM GELISAH
Senandung alam nan
lirih
Terdengar agak perih
Temani hati yang letih
Sedikit agak merintih
Terlihat awan memutih
Bergulung bagai buih
Senja mulai redup
Terhentak jantungku
berdegup
Aku sedikit gugup
Nafasku terdengar
sayup
Rahangku terkatup
Menahan rindu yang
meletup
Sayup terdengar kidung
Membuatku sedikit
murung
Dalam rasa bingung
Yang datang berkunjung
Sejenak aku mematung
Bagaikan terpasung
Nafasku sedikit sesak
Seakan hendak meledak
Kuatur barang sejenak
Agar bebas berteriak
Lepaslah rasa dalam
benak
Yang lama membatu
hampir mengerak
Mataku sedikit basah
Terasa susah
Menahan resah
Dalam gelisah
Seolah tak ingin
terpisah
Akh….. Aku hanya
mendesah
Waktu terus saja
berlalu
Meninggalkan masa lalu
Hatiku masih saja pilu
Sedikit terasa ngilu
Bagai disayat sembilu
Sakitnya sungguh
terlalu
Menjelang petang
Ketikaku sedikit
bimbang
Adzan berkumandang
Memaksaku melenggang
Pergi sembahyang
Menghadap Sang
Penyayang
(23 MEI 2011)
Langganan:
Postingan (Atom)