Alkisah
di suatu senja nan cerah datanglah seorang wanita cantik
Tubuhnya
semampai kulitnya halus dengan bulu mata yang lentik
Dia
mengadukan nasibnya yang senantiasa diberondong kritik
Tak
pernah orang menilainya bagus walaupun hanya satu titik
Lalu
kutanya mengapa demikian, pastinya ada yang jadi sebab
Padahal
selintas kulihat engkau wanita anggun penuh adab
Engkaupun
begitu nampak rapi tutupi auratmu dengan jilbab
Apa
mungkin kepadamu Allah murka, lalu menurunkan azab
Mungkin
saja kepadaku Allah tengah menurunkan siksa
Karena
kuakui aku ini seorang wanita yang berlumur dosa
Yang
telah membiarkan hidupnya menjadi lumpuh binasa
Semua
itu kulakukan dulu karena aku didera putus asa
Dulu
aku telah merelakan diriku menjadi seorang pelacur
Karena
berangan-angan menjadi orang yang termasyur
Dengan
kemewahan dan tipu daya dunia aku telah tergiur
Anganku
tak tercapai malah kini aku menjadi hancur
Kini
aku merasakan diri ini hanyalah seonggok sampah
Yang
senantiasa dihujani kritik dan sumpah serapah
Dan
kini aku merasa hidup bagai di bawah terumpah
Sudah
tak berharga lagi bagai makanan tertumpah
Kini
ketika melangkah aku sering menangkap tatapan sinis
Walau
sudah kuberikan kepada mereka senyuman termanis
Itu
membuatku sakit dan bathinku diam-diam menangis
Namun
semuanya tak bisa kutepis dan kutangkis
Memang
telah kuakui diriku jauh dari suci
Namun
aku tak ingin hidupku kini dipenuhi rasa benci
Apalagi
aku dicibir, dihina, disemooh bahkan dicaci
Lalu
dengan apakah noda dalam diriku harus kucuci
Semuanya
telah kumengerti dan engkau belum terlambat
Cemoohan,
hinaan, cacian jangan jadikan penghambat
Karena
saudaraku masih ada waktu bagimu tuk bertaubat
Kini
biarkan sisa hidupmu hanya kepadaNYA tertambat
Allah
Maha luas dengan segala maaf dan ampunan
Dengan
keadaan apapun kita datang DIA pasti berkenan
Niscaya
Allah akan mengampunimu tanpa adanya tekanan
Jadikanlah
ampunanNYA ringan bagimu lalui perjalanan
(07
Pebruari 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar