Sabtu, 01 Desember 2012

TAUBATNYA SANG PELACUR


Alkisah di suatu senja nan cerah datanglah seorang wanita cantik
Tubuhnya semampai kulitnya halus dengan bulu mata yang lentik
Dia mengadukan nasibnya yang senantiasa diberondong kritik
Tak pernah orang menilainya bagus walaupun hanya satu titik

Lalu kutanya mengapa demikian, pastinya ada yang jadi sebab
Padahal selintas kulihat engkau wanita anggun penuh adab
Engkaupun begitu nampak rapi tutupi auratmu dengan jilbab
Apa mungkin kepadamu Allah murka, lalu menurunkan azab

Mungkin saja kepadaku Allah tengah menurunkan siksa
Karena kuakui aku ini seorang wanita yang berlumur dosa
Yang telah membiarkan hidupnya menjadi lumpuh binasa
Semua itu kulakukan dulu karena aku didera putus asa

Dulu aku telah merelakan diriku menjadi seorang pelacur
Karena berangan-angan menjadi orang yang termasyur
Dengan kemewahan dan tipu daya dunia aku telah tergiur
Anganku tak tercapai malah kini aku menjadi hancur

Kini aku merasakan diri ini hanyalah seonggok sampah
Yang senantiasa dihujani kritik dan sumpah serapah
Dan kini aku merasa hidup bagai di bawah terumpah
Sudah tak berharga lagi bagai makanan tertumpah

Kini ketika melangkah aku sering menangkap tatapan sinis
Walau sudah kuberikan kepada mereka senyuman termanis
Itu membuatku sakit dan bathinku diam-diam menangis
Namun semuanya tak bisa kutepis dan kutangkis

Memang telah kuakui diriku jauh dari suci
Namun aku tak ingin hidupku kini dipenuhi rasa benci
Apalagi aku dicibir, dihina, disemooh bahkan dicaci
Lalu dengan apakah noda dalam diriku harus kucuci

Semuanya telah kumengerti dan engkau belum terlambat
Cemoohan, hinaan, cacian jangan jadikan penghambat
Karena saudaraku masih ada waktu bagimu tuk bertaubat
Kini biarkan sisa hidupmu hanya kepadaNYA tertambat

Allah Maha luas dengan segala maaf dan ampunan
Dengan keadaan apapun kita datang DIA pasti berkenan
Niscaya Allah akan mengampunimu tanpa adanya tekanan
Jadikanlah ampunanNYA ringan bagimu lalui perjalanan
(07 Pebruari 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar