Minggu, 09 Desember 2012

KESENJANGAN


Tak ada hiasan yang menempel di dinding
Hanya cermin retak yang diam bersanding
Dihiasi bercak-bercak hitam akibat tahi kepinding
Bila sering memandangnya ada rasa yang merinding

Aku berguman dalam bathin sendirian
Apakan ini yang disebut dengan rumah hunian
Lantaipun berlubang-lubang ibaratnya galian
Nampak terlihat di sudut sepertinya perapian

Kutengadah keatas langit-langit atap yang bercelah
Hingga bisa kupastikan air kan masuk bila hujan tercurah
Berserakan tak sedikitpun tersimpan rapi barang pecah belah
Bathinpun berbisik kok bisa mereka diam dengan betah

Apalah daya keadaanlah yang memaksa mereka
Mereka hanya berharap bisa berubah suatu ketika
Keadaan seperti ini pula tak pernah mereka sangka
Merekapun tak pernah anggap bahwa ini suatu petaka

Kudo’akan suatu hari nanti mereka dapatkan kemenangan
Kemenangan diri dalam menghadapi hidup serba kekurangan
Agar tak lagi mereka menahan derita yang berkepanjangan
Dan tak ada lagi dirasakan mereka suatu kesenjangan
(15 Maret 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar