Senin, 03 Desember 2012

DETIK-DETIK KEMATIAN


Tubuhnya lemah tergolek tiada berdaya
Tiada terlihat dia seorang yang kaya raya
Kini dia sudah tak terlihat lagi berjaya
Bergerakpun karena orang lain yang berupaya

Wajahnya pucat bagai tak berdarah
Nampaknya dia sedang sakit parah
Dia hanya bisa terbaring dengan pasrah
Memohon pertolongan sang Maha Pemurah

Terlihat dipelupuk matanya airmatanya menggenang
Airmata disekelilingnyapun ikut berlinang
Seolah akan ditinggal menuju medan perang
Kalimat talkin dibisikkan dengan nada tenang

Sesekali terdengar dia teriak menjerit
Sepertinya tak kuat menahan rasa sakit
Namun tak bisa dia berontak apalagi berkelit
Mulutnya bergerak pelan komat-kamit

Ditemani wajah-wajah berona sedih
Ayat-ayat suci dilantunkan berharap cepat pulih
Namun dia terdengar meraung merintih
Seolah menahan rasa sakit yang teramat perih

Nafasnya terdengar meraung memburu
Bagai bunyi mesin yang menderu
Sakitnya bagai terkena hujaman peluru
Melihatnya ada sedikit rasa haru

Berkata-katapun terlihat sangat sulit
Terdengar sangat berbelit-belit
Mungkin sakaratul maut datang membelit
Dalam tubuhnya tengah mengekang dan melilit 

Tubuhnya nampak pucat dingin dan kaku
Tak dapat bergerak sepertinya telah membeku
Wajah-wajah dingin hanya mampu diam terpaku
Yakinlah sakaratul maut sedang berlaku

Malaikat maut telah benar-benar datang mengendus
Terdengar darinya nafas terakhirnya berhembus
Rupanya nyawa dari raganya telah terputus
Dan rupanya dari ujian hidup dia telah lulus
(03 Maret 2012)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar