Selasa, 27 Desember 2011

BERHARAP SUATU SAAT KAN BERSERI



Tak tahu lagi apa yang akan kucari
Sudah berjalan bahkan ku berlari
Tapak kaki tak kurasa walau terasa nyeri
Hingga darah keluar dari sela jari
Namun belum kutemui juga hingga berganti hari
Wajah pucat tiada lagi berseri
Dedaunan melambai terlihat menari-nari
Seolah tengah menertawai diri

Rasa nyeri belumlah usai dan kini terasa ngilu
Hati remuk redam merintih menahan rasa pilu
Hanya bathin yang mampu berbisik karena lidah kelu
Langkahku gontai tak mampu lagi tuk berlalu
Gejolak dalam dada masih bergemuruh riuh bertalu
Pikiran menerawang menembus masa lalu
Wajah tertunduk muram menahan rasa malu
Yaa Rabbil ‘Alamin jangan biarkan aku jadi benalu

Saat lidahku kelu tak dapat lagi berkata-kata
Kubiarkan anganku melayang sambil pejamkan mata
Berharap yang pernah hilang kembali bertahta
Agar anganku tak lagi jauh terlunta-lunta
Bersemayam dalam dada dihiasi bunga cinta
Dan bersinar kembali wajah muram menjadi jelita
Pada dunia aku kan ceria lagi bercerita
Rabb… akhirnya kepadaMU jualah aku meminta

Saat anganku pulang dari terlunta turunlah hujan gerimis
Kupanjatkan rasa syukur dan tak terasa kumenangis
Tangisku kali ini karena kenanganku begitu manis
Walau pernah tersakiti bagai tertusuk keris
Kini kuharap lagi hatiku tak lagi miris
Biar saja orang memandangku sinis
Kuyakin semuanya telah tertulis
Rabb… syukurku kepadaMU semuanya bisa kutepis
(21 MEI 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar