Senjapun kembali
merayap
Sejenak diayun
sunyi senyap
Hiruk pikuk kembali
suara alam
Seolah menyambut
datangnya malam
Seakan hendak
menyampaikan salam
Malampun kembali
gelap gulita
Tak ada sedikitpun
sinar pelita
Hanya kerlip
bintang yang jelita
Sayup mengalun
adzan berkumandang
Mengajak umat
muslim tuk bertandang
Namun bukan untuk
berdendang
Nampak terlihat
orang shalat berjama’ah
Shalat
menghindarkan diri dari sifat pongah
Dan menjalani
kehidupan tidak jengah
Akh… terasa hidup
ini sangat indah
Bila dilalui dengan
segala macam ibadah
Dan perjalan hidup
ini menjadi mudah
Malampun merangkak
menjauh
Lenyapkan segala
macam peluh
Lepaskan sejenak
rasa jenuh
Dan tibalah saatnya
keperaduan
Tuk lepaskan segala
kelesuan
Yang berakhir dalam
kebisuan
Ketika bedug mulai
bertalu bertabuh
Kusiapkan diri
segera berlabuh
Kepada yang kuasa
tuk shalat shubuh
Aroma pagi mulai menebar merebak
Namun anginnya
sulit untuk ditebak
Bagaimana kucari
cara agar ia dapat tersibak
Akupun mulai
beranjak
Namun bukan untuk
membaca sajak
Tapi untuk kubuat
suatu jejak
Jejak yang kelak
kan ku kenang
Yang membuat aku
merasa senang
Walau ada air mata
yang kan berlinang
(29 Mei 2011)
(29 Mei 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar