Selasa, 12 Maret 2013

TAK ADA LAGI SYURGA DIKAKINYA (Episode tragedi seorang ibu yang menghabisi nyawa anaknya)


Mengapa hatimu bisa sedemikian itu berbuat tega
Bukankah ditelapak kakimu terdapat sebuah syurga
Syurga bagi anak-anakmu yang mesti kau jaga
Namun karena ulahmu tak bisa lagi dibuat bangga
Dihadapan anak-anakumu kini sudah tak lagi berharga

Bukankah kasih sayang seorang ibu itu sepanjang jalan
Namun jika dinilai kasihmu hanya sebatas penggalan
Tak ingatkah kau waktu mengandungnya sembilan bulan
Lalu mengapa kau tega kebahagiaannya sendiri kau telan
Apakah darinya kau takut kelak tak mendapat imbalan

Tak terlihat karena perbuatanmu engkau menjadi susah
Tak terlihat pula karenanya hatimu menjadi gelisah
Tak terlihat pula tanda-tanda airmatamu basah
Padahal dengan buah hatimu kini engkau telah berpisah
Sungguh kasihmu pada buah hatimu sudah tak terasah

Tak percaya rasanya engkau berbuat seperti itu
Entah setan mana yang membuat pikiranmu menjadi buntu
Apakah mungkin hatimu memang terbuat dari sebongkah batu
Hingga kau tega pada buah hatimu berbuat begitu
Kini hasil perbuatanmu muncul bermacam-macam gerutu

Sepertinya engkau bukan lagi stres tapi sedang sakit jiwa
Hingga begitu teganya engkau menghilangkan nyawa
Lihatlah setan yang mengelabuimu kini sedang tertawa
Karena telapak kakimu kini sudah tak lagi istimewa
Tunggulah kelak oleh buah hatimu sendiri engkau didakwa
(15 Desember 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar