Ini kisah tentang lembaran uang kertas
Disimpan si empunya di dompet dalam tas
Si empu melenggang dari sebuah Bank cabang
Diberinya Rp. 1.000,- pengemis di depan gerbang
Lama tak berjumpa akhirnya bertemu kembali
Rp. 100.000,- menyapa Rp. 1.000,- penuh peduli
Hai... mengapa penampilanmu sangat buruk
Lecet disana sini seperti telah terkena penggaruk
Aku telah berkelana jauh mengembara
Di darat, di laut bahkan sampai ke udara
Aku sering sekali berpindah tangan
Dari pekerja kasar hingga pekerja ringan
Aku jadi iri sama kamu masih terlihat rapi
Ingin sich aku seperti itu, tapi cuma mimpi
Sering sekali aku keluar masuk tanpa semauku
Mungkin memang perjalananku berliku-liku
Tapi aku senang banyak sekali pengalaman
Dengan begini aku menjadi banyak teman
Oh ya... pernahkah kamu masuk kencleng
Rp. 100.000,- tersenyum kecut menggeleng
Iya sich jarang aku bertemu yang seperti kamu
Mungkin disana aku tidak ditakdirkan bertemu
Paling-paling aku bertemu dengan si hijau
Aku senang karena dia sering mengajakku bergurau
Mungkin kamu seringnya di mall atau di hotel
Sering kupergoki seperti kamu dengan pria gatel
Sering pula kulihat engkau memasuki diskotik
Diberikan om-om kepada wanita yang cantik
Wahai Rp. 1.000,- kisahmu sungguh memukau
Sungguh aku iri dengan pengalaman engkau
Aku pun ingin bagian dari kelompok sumbangan
Tetapi rupanya tuanku sering dilanda kebimbangan
Wahai Rp. 1.000,- nilaimu memang kecil
Seringkali engkau menemani orang-orang kecil
Seringkali engkau menghibur rakyat jelata
Tapi tak terlihat sedikitpun engkau menderita
(24 Maret 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar