Hatiku seperti terpenjara
Dalam bilik duka lara
Kurasakan sesak tiada tara
Bisikku tanpa suara
Sakitnya tiada terkira
Apakah ini hanya sementara…?
Ingin aku bebas dengan segera
Sungguh aku tidaklah pura-pura
Aku tak dapat lagi berkata-kata
Walaupun terbata-bata
Wakilku kini setetes air mata
Seolah dia sedang bercerita
Tentang rasa sakit yang diderita
Sungguh ini bukan dusta
Dan bukan pula yang kuminta
Hingga kini aku jadi terlunta
Kini seolah aku sedang berkelana
Bagai kuda tak berpelana
Tanpa niat tanpa pula rencana
Aku bingung tak tahu akan kemana
Yang jelas aku masih di dunia
fana
Dunia yang penuh dengan pesona
Tapi membuatku selalu merana
Pahit seperti sedang menelan pil
kina
Kisahku kisah duka
Kisah yang penuh dengan luka
Namun aku masih punya muka
Karena bukan kisah angkara murka
Kisahku bukan kisah yang ku reka
Karena jalan ceritanya tak bisa
ku terka
Mungkin nanti kelak di alam baka
Kisah luka dan duka ini dapat ku
seka
Kisah lukaku belum jua berakhir
Kisah yang penuh dengan rasa
getir
Kadang aku merasa ketar ketir
Lalu segera kubuang jauh rasa
khawatir
Agar akalku bisa kugunakan tuk
berfikir
Akh… pakah ini yang dinamakan
takdir…?
Ya ampun…. Lama aku tak berdzikir
Ampuni aku ya Allah, karena lama
aku mangkir
(28 Mei 2011)
(28 Mei 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar