Kamis, 20 Oktober 2011

MERINTIH DALAM KUBUR


Dalam ruang gelap
Nampak dia tidur terlelap
Namun terlihat hanya sekejap
Matanya nanar samar menatap
Lalu terdengar dia meratap
Dengan nafas megap-megao
Karena udara yang terasa pengap

Lalu dia menyeringai
Jatuh hamper terkulai
Udara pengappun terurai
Tercium aroma bangkai
Nampaknya adegan segera dimulai
Walaupun terlihat santai
Namun rasanya sampai juntai

Dan tiba sosok hitam pekat
Dtang seolah hendak mengikat
Dia meronta secepat kilat
Namun sosok itu lebih cepat
Dia teriak namun tercekat
Sosok itu makin mendekat
Akh sosok itu rupanya Malaikat

Dia merintih mengaduh
Banjir  air mata dan peluh
Basah lembab beraroma kumuh
Deru nafasnya bergemuruh
Dia kerahkan tenaga tuk bertaruh
Dalam ruang yang lembab lusuh
Jasadpun hanrcur luluh

Tatap matanya semakin kabur
Tangis sesal turut melebur
Air mata tak berguna lagi menghambur
Siksa semakin kerap menyembur
Dan sosok itu tiada menghibur
Ohhh… sungguh perihnya siksa kubur
Tak ada ampun lagi dari Sang Maha Ghafur
(25 Mei 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar