Jumat, 30 November 2012

PERTANYAAN BUAT SANG PEMIMPIN


Terlihat tubuhnya yang hitam kurus hebat menggelepar
Bagaikan seekor ikan di tepi pantai yang terdampar
Rupanya dia kesakitan menahan perutnya yang lapar
Tidakkah wahai sang pemimpin dirimu tertampar

Terlihat tubuhnya membungkuk mengais-ngais bak sampah
Berharap banyak semoga ia mendapatkan sisa-sisa remah
Senyum kecut terpampang dari wajahnya yang lemah
Tidakkah wahai sang pemimpin hatimu luluh terjamah

Meski panas meski hujan dia tetap duduk tak bergeming
Ditemani kaleng rombeng berisikan recehan berkeping-keping
Dia segera beranjak jika malam telah dating bersanding
Wahai sang pemimpin apakah dia bukan sesuatu yang penting

Beralaskan kardus bekas dia duduk terkantuk-kantuk
Sesekali terdengar darinya suara serak terbatuk batuk
Menunggu dan menunggu belas kasihan hingga suntuk
Wahai sang pemimpin tidakkah nuranimu terketuk

Itulah gelandangan dan pengemis ketika dia berulah
Nampaknya dengan kerasnya kehidupan dia telah kalah
Hingga tak peduli apa yang dilakukannya adalah salah
Wahai sang pemimpin bukankah ini suatu masalah
(24 Januari 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar